FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CERAI GUGAT DAN DAMPAKNYA SERTA UPAYA SOLUSINYA (Studi di Pengadilan Agama Provinsi Lampung)

ABROR, KHOIRUL (2018) FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CERAI GUGAT DAN DAMPAKNYA SERTA UPAYA SOLUSINYA (Studi di Pengadilan Agama Provinsi Lampung). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (1MB)
	PDF Download (101kB)
	PDF Download (889kB)
	PDF Download (399kB)
	PDF Download (91kB)
	PDF Download (130kB)
	PDF Download (75kB)
	PDF Download (177kB)
	PDF Download (177kB)
	PDF Download (7MB)
	PDF Download (9MB)
	PDF Download (259kB)
	PDF Download (11MB)
	PDF Download (6MB)
	PDF Download (90kB)
	PDF Download (159kB)
	PDF Download (32kB)
	PDF Download (121kB)
	PDF Download (131kB)
	PDF Download (131kB)
	PDF Download (36kB)

Abstract

Fenomena baru yang seolah menjadi trend di tengah masyarakat muslim di Indonesia saat ini adalah, maraknya praktik cerai gugat dengan angka diatas 400 (empat ratus) kasus, bahkan sampai 1000 (seribu) kasus lebih disetiap tahunnya di Pengadilan Agama Provinsi Lampung. Peningkatan kasus secara kuantitatif tersebut berimplikasi pada terjadinya anggota masyarakat yang tidak diinginkan dalam sebuah keluarga; dan dimungkinkan meningkat pula angka kejahatan di masyarakat. Atas dasar fakta di atas, maka dipandang perlu untuk meneliti permasalahan tersebut dengan rumusan; faktor-faktor apa yang menyebabkan cerai gugat di Pengadilan Agama dalam wilayah Provinsi Lampung? Bagaimana dampak yang timbul akibat cerai gugat, di Provinsi Lampung? Bagaimana alternatif upaya solusi untuk menekan angka cerai gugat di Lampung Bagaimana implikasinya terhadap pembaruan hukum keluarga di Indonesia, khususnya pada wilayah hukum Provinsi Lampung? Jenis penelitian ini adalah empiris, dengan sumber data primer dan sekunder diperoleh melalui jalan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kajian kepustakaan. Pengolahan data berjalan melalui tahapan editing, classifying, dan verifying dengan pengujian kredibilitasnya menggunakan teknik triangulasi. Metode yang digunakan dalam menganalisis seluruh data adalah analisis kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Hasil studi ini ditemukan; Pertama, Faktor utama penyebab cerai gugat yang dominan terjadi di Pengadilan Agama Tanjungkarang, Metro, Kalianda, dan Gunung Sugih adalah faktor ekonomi, berupa kurang atau tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga, tidak adanya tanggung jawab suami dalam rumah tangga, percekcokan, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan dan poligami, judi dan mabuk-mabukan. Hal ini juga disebabkan semakin meningkatnya tingkat pendidikan perempuan, kesadaran hukum, serta peluang dan kemampuan berkarir/berkerja. Kedua, secara spesifik dampak utama dari perceraian, khususnya cerai gugat adalah terganggunya jiwa baik antara suami atau istri dan anggota keluarga khususnya anak-anak, yang selanjutnya berdampak buruk bagi keberlangsungan keluarga bahkan hingga terganggunya stabilitas sosial kemasyarakatan. Ketiga, perlu dimaksimalkan pelaksanaan kursus calon pengantin (suscatin) serta peran Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). Sehingga upaya-upaya penyelesaian secara non litigasi bisa dilakukan sebelum perkara diajukan ke pengadilan, berupa penyelesaian secara litigasi. Optimalisasi proses mediasi di pengadilan sebelum perkara disidangkan lebih lanjut, juga perlu dilakukan. Keempat, implikasi dari model resolusi konflik tersebut adalah dengan menekankan pentingnya menata kembali aturan cerai gugat agar tidak hanya terfokus pada kebenaran formil namun menegasikan masalah terganggunya kejiwaan. Dengan demikian, para hakim agama tidak hanya mendalami masalah hukum agama dan hukum positif tanpa dikorelasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal yang hidup di dalam masyarakat, sehingga mampu menjadi soslusi dalam kehidupan keluarga yang bermasalah

Actions (login required)

View Item