ETOS KERJA KARYAWAN DALAM PERSEPEKTIF HUKUM EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pada BMT Dana Mulya Syariah Di Desa Candipuro Lampung Selatan)

Sefitri, Erieoca (2018) ETOS KERJA KARYAWAN DALAM PERSEPEKTIF HUKUM EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pada BMT Dana Mulya Syariah Di Desa Candipuro Lampung Selatan). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview

Abstract

Bekerja merupakan pitrah sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan kepada perinsip-perinsip iman tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim tapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba allah. Etos kerja Islami digali dan dirumuskan berdasarkan konsep iman sebagai pondasi dan amal shalih sebagai bentuk yang terbangun di atasnya, dengan memberi prioritas penekanan pada etos kerja beserta prinsip-prinsip dasarnya. Etos kerja seringkali tidak sesuai dengan ajaran yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, misalnya bekerja tidak memperhitungkan halal dan haramnya. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah, 1) bagaimanakah etos kerja karyawan BMT Dana Mulya Syariah di Desa Cinta Mulya Lampung Selatan, 2) apakah etos kerja karyawan BMT Dana Mulya Syariah di Desa Cinta Mulya Lampung Selatan sudah sesuai dengan prinsip hukum ekonomi Islam. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research dengan penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa data primer, data sekunder, dan data tersier yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket yang kemudian data tersebut dikelola dengan cara editing dan sistematisasi, kemudian dianalisis dalam bentuk analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis tersebut, disimpulkan bahwa etos kerja karyawan BMT Dana Mulya Syariah di Desa Candipuro Lampung Selatan sudah mengikuti perinsip syariah, seperti selalu menghargai waktu dalam berkerja, selalu berusaha berkerja lebih keras dalam melakukan pekerjaan, mempunyai sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja dan seterusnya. Namun, dalam penerimaan gaji mereka, bagi yang mempunyai hutang dalam perusahaan (kas bon) langsung dipotong dengan gaji. Dalam hukum ekonomi Islam hal itu tidak dibolehkan karena upah harus dibayar dengan upah hutang harus dibayar dengan hutang. Meskipun para karyawan mempunyai hutang dengan pihak perusahaan, maka pihak prusahaan harus membayar gaji karyawan terlebih dahulu kemudia karyawan yang mempunyai sangkutan atau hutang pada pihak perusahaan maka ia akan membayarnya setelah gaji diterima utuh oleh para karyawan. Selain itu, sikap pimpinan perusahana yang selalu membeda-bedakan antara satu pihak dengan pihak lain bisa berdampak terjadinya perselisihan antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan pimpinan perusahan. Mereka tidak saling menghargai antara satu dengan yang lain.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 27 Aug 2018 03:47
Last Modified: 27 Aug 2018 03:47
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/4310

Actions (login required)

View Item View Item