MANAQIBAN DALAM PRESPEKTIF DAKWAH (Studi Kasus di Majelis Taklim Tarbiyatul Solihin RT 09 Pekon Sukoharum Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu)

Khasanah, Melia Uswatun (2018) MANAQIBAN DALAM PRESPEKTIF DAKWAH (Studi Kasus di Majelis Taklim Tarbiyatul Solihin RT 09 Pekon Sukoharum Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of skripsi word.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview

Abstract

Dakwah merupakan amanat yang penting yang harus di jalankan oleh setiap umat Islam di muka bumi ini.Seorang da‟I harus memahami sebaik mungkin situasi dan kondisi objek sasaran dakwah (mad’u) tentang tingkat kebutuhan spiritual yang ada pada mereka. Tujuan berarti sebuah barometer awal yang harus di bentuk dan di rancang oleh seorang da‟I, sehingga dapat di jalankan sebuah dakwah yang terarah dengan substansi maksud dan tujuan yang jelas.Tuntunan mengandung arti haruslah ditemukan sebuah inovasi dakwah yang ada, sehingga inovasi dakwah tersebut dapat menarik khalayak sasaran dakwah serta di harapkan mampu memberikan kontribusi informasi berkualitas terhadap mereka. Untuk memenuhi semua itu, seorang dai haruslh bersabar memahami setiap unsur -unsur dakwah tersebut sebagai berikut : Subjek dakwah (da’i). Pesan dakwah (materi), Metode dakwah (cara), Media dakwah (alat),Objek dakwah (mad’u), Tujuan dakwah (effek hasil). Materi dakwah adalah pesan atau informasi yang disampaikan oleh da‟I kepada mad‟u dengan tujuan memberitahukan, memperingatkan, mengajarkan, agar mad‟u dapat menjalankan kehidupannya dijalan Allah SWT. Metode dakwah berarti cara yang digunakan dalam berdakwah. Media dakwah adalah sebagai suatu alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan Islam melalui media baik lisan, tulisan dan perbuatan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan dakwah dalam mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Pada majelis Tarbiyatul Solihin Pekon Sukoharum, berkembang pula upacara manaqiban. Manaqiban di jadikan suatu media, metode, materi dakwah dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam. Wal hasil dapat di terima oleh masyrakat tersebut dan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi kelangsungan majelis taklim itu sendiri. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian terhadap fenomena tersebut dengan maksud untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana manaqiban dalam prespektif dakwah dalam aktifitas di majelis Taklim Tarbiyatul Solihin RT 09 Pekon sukoharum, maka penulis mengangkat topic tersebut sebagai focus penelitian dalam penyusunan skripsi. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana manaqiban dalam prespektif dakwah di majelis taklim 3 Tarbiyaul Solihin RT 09 Pekon Sukoharum Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Dilihat dari tempatnya, maka jelas bahwa jenis penelitian ini adalah Field Research, yaitu penelitian kancah atau lapangan yang bersumber data utamanya berasal dari lapanagan. Dalam hal ini, seluruh jama'ah majelis taklim Tarbiyatul Solihin yang hadir dalam pelaksanan Manaqiban seabagai sumber utama dalam penelitian ini. Sifat penelitian ini adalah penelitian Deskriptif atau pemaparan, yaitu penelitian untuk melukiskan keadaan suatu objek atau peristiwa tertentu. Dalam hal ini peneliti dapat menetukan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jama’ah yang hadir dalam acara manaqiban, sebagai keseleruhan subjek penelitian. Tekhnik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik non random sampling tekhnik yang tidak memberikan peluang (kesempatan) yang sama bagi setiap unsur-unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Maksudnya tidak semua jama'ah yang hadir dalam acara manaqiban dimintai keterangan sebagai sumber data dalam penelitian ini, melainkan cukup orang orang tertentu yang di anggap mampu mewakilinya. Tekhnik non random sampling yang penulis gunakan adalah berjenis purposive sampling, yaitu "pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang di anggap mempunyai sangkut pautnya dengan karakteristik populasi yang sudah di ketahui sebelumnya. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data wawancara sebagai metode utama yang di tujukan langsung kepada sampel yng telah di pilih dalam penelitian ini. Sementara metode observasi dan dokumentasi penulis gunakan sebagai penunjang guna melengkapi data yang dibutuhkan. Dari hasil penelitian terhadap proses pelaksanaan manaqiban di majelis Taklim Tarbiyatul Solihin dapat di simpulkan bahwa : 1. Dalam pengertian yang lebih khusus pada penelitian ini, manaqiban adalah lembaga dakwah dan mensyiarkan ajaran dan suri tauladan dari Syeikh Abdul Qadir Jaelani. 2. Meskipun manaqiban merupakan amalan wajib bagi para majelis Taklim Tarbiyatul Solihin namun amalan tersebut benar benar dapat digunakan sebagai media , metode dan materi dakah yang efektif di majelis tersebut 3. Manaqiban di majelis taklim Tarbiyatul Solihin dalam prespektif dakwah adalah sebagai materi dakwah karena banyak hikmah dan karomahnya karena manaqib merupakan tuntunan wasiat untuk meneladani suri tauladan untuk para pengikutnya, sebagai metode dakwah metode yang dipergunakan oleh da‟I dalam membina anggota majelis taklim Tarbiyatul Solihin adalah metode bil lisan dan sebagai media dakwah sebagai sarana atau perantara penyapaian pesan dakwah melalui manaqib yaitu secara intern merupakan bentuk pembinaan dan upaya dalam mengembangkan dan melestarikan amalan –amalan suri tauladan Syekh Abdul Qadir Jaelani, sedangkan secara ekstren manaqiban merupakan suatu bentuk media menyebarluaskan amalan Naudhatul Ulama.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Users 516 not found.
Date Deposited: 06 Jun 2018 03:21
Last Modified: 06 Jun 2018 03:21
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/3728

Actions (login required)

View Item View Item