ANALISIS TERHADAP KEPUTUSAN PENGADILAN AGAMA PINRANG NO 187.PDT.G/2019/PA.PRG TERHADAP PERCERAIAN KARENA UTANG SUAMI TANPA SEPENGETAHUAN ISTRI YANG MENYEBABKAN PERCEKCOKAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Pada Putusan Nomor 187/Pdt.g/2019/Pa.Prg)

Dandi, Ayubi (2024) ANALISIS TERHADAP KEPUTUSAN PENGADILAN AGAMA PINRANG NO 187.PDT.G/2019/PA.PRG TERHADAP PERCERAIAN KARENA UTANG SUAMI TANPA SEPENGETAHUAN ISTRI YANG MENYEBABKAN PERCEKCOKAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Pada Putusan Nomor 187/Pdt.g/2019/Pa.Prg). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK DANDI AYUBI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Perceraian merupakan lepasnya ikatan perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri, yang dilakukan di depan sidang Pengadilan, yaitu Pengadilan Negeri untuk non muslim dan Pengadilan Agama bagi yang beragama Islam. Seperti pada Putusan Nomor 187/ Pdt.g/ 2019/ Pa.Prg. yaitu perkara cerai gugat, adanya ketidakharmonisan dalam rumah tangga dikarenakan suami meminjam uang atau berhutang tanpa sepengetahuan istri sehingga terjadilah pertengkaran dan perselisihan antara mereka. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana pertimbangan hakim terhadap perceraian karena utang suami tanpa sepengetahuan istri pada Putusan Nomor 187/Pdt.G/2019/Pa.Prg dan bagaimana perspektif hukum Islam terhadap pertimbangan hakim tentang perceraian karena utang suami tanpa sepengetahuan istri pada Putusan Nomor 187/Pdt.G/2019/Pa.Prg. Penelitian ini merupakan penelitian library research (penelitian pustaka), dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (Kepustakaan). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder yang bersumber dari Putusan Nomor 187/ Pdt.G/2019/Pa.Prg. Berdasarkan hasil penelitian perceraian menjadi pilihan terakhir yang diambil karena tidak ada lagi keharmonisan dalam rumah tangga antara penggugat dan tergugat semenjak tergugat sering kali tidak pernah terbuka soal penghasilannya dan tergugat sering kali berutang atau meminjam uang kepada teman si penggugat hingga ratusan juta rupiah, hal ini juga diakui oleh tergugat Sehingga menimbulkan perselisihan antara penggugat dan tergugat, keduanya sama-sama tidak dapat lagi di satukan layaknya keluarga pada umumnya, dalam rumah tangga tidak ada lagi yang namanya cinta dan kasih sayang, jika tidak ada rasa saling menghormati antara keduanya. Dalam hukum Islam perceraian adalah pilihan terakhir bagi pasangan suami istri Ketika tidak ada lagi jalan keluar lainnya, walaupun perceraian di perbolehkan dalam Islam tetapi Allah SWT sangat membenci perceraian itu. Apabila si istri ini menuntut cerai disebabkan suami tidak mampu memberikan nafkah,maka suami wajib mengabulkannya. Kata Kunci: Hukum Islam, perceraian, utang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 16 Jul 2024 06:46
Last Modified: 16 Jul 2024 06:46
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/33946

Actions (login required)

View Item View Item