KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA USTADZ DAN SANTRI DALAM MEMBINA KARAKTER ISLAMI DI PONDOK PESANTREN AL-MUJTAMA’ AL-ISLAMI PUTRA NATAR LAMPUNG SELATAN

AMIRANDA, Ahmad Muslimin (2024) KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA USTADZ DAN SANTRI DALAM MEMBINA KARAKTER ISLAMI DI PONDOK PESANTREN AL-MUJTAMA’ AL-ISLAMI PUTRA NATAR LAMPUNG SELATAN. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (4MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Pondok pesantren dianggap paling tepat oleh sebagian besar orang tua sebagai tempat pembinaan karakter anak mereka. Saat ini perkembangan zaman yang semakin pesat dapat dengan mudah mempengaruhi karakter anak-anak. Sehingga pilihan orang tua untuk memasukkan anaknya ke pondok pesantren diharapkan bahwa anak mereka akan memiliki karakter seperti Rasulullah SAW. di pondok asatidz mengupayakan pembinaan agar karakter mereka dapat berubah menjadi karakter yang Islami sesuai ajaran Rasulullah SAW. namun pada realitanya di Pondok Pesantren Al-Mujtama‟ Al-Islami Putra Natar Lampung Selatan masih terdapat santri yang berakhlak buruk, rendahnya kedisiplinan bahkan terjadi pada tindakan-tindakan yang tidak diinginkan seperti bullying, Dengan demikian perlu dilakukan penelitian terkait komunikasi interpersonal antara ustadz dengan santri dalam pembinaan karakter Islami. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penulis menetapkan sumber data primer yakni terdiri dari 4 orang ustadz dan 5 orang santri serta sumber data sekunder yang terdiri dari buku, website, jurnal dan lainnya. Data yang telah berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teori Miles and Huberman yang terdiri dari reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan bahwa Pertama, bentuk-bentuk komunikasi interpersonal yang terjadi antara ustadz dan santri dalam membina karakter Islami yaitu percakapan, dialog, sharing, wawancara, dan konseling. Pembinaan dilakukan di sebuah ruangan secara lisan dan tatap muka, kemudian secara satu per satu santri bergantian mengkomunikasikan segala permasalahan yang dihadapinya, lalu ustadz sebagai penasihat menyimak, memahami santri dengan berbagai pendekatan kemudian memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Kedua, hambatan-hambatan yang dialami oleh ustadz dan santri ketika proses pembinaan yaitu hambatan semantik yang mencakup penggunaan bahasa yang sukar dipahami dan tempo bicara ustadz yang terlalu cepat, serta hambatan manusiawi yang iii berasal dari diri santri berupa kondsi ruangan yang panas sehingga tidak nyaman, dan faktor emosional beberapa santri yang tidak jujur sepenuhnya dalam menceritakan permasalahan karena tekanan mental dari tindak senioritas. Hal ini yang menyebabkan komunikasi interpersonal ustadz dan santri menjadi terganggu karena tidak ada tanggapan dari lawan bicara. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, dan Pembinaan Karakter Islami. iv ABSTRACT Islamic boarding schools are considered the most appropriate by most parents as a place to develop their children's character. Nowadays, increasingly rapid developments can easily affect children's character. So when parents choose to send their children to Islamic boarding schools, it is hoped that their children will have characters like the Prophet Muhammad. At Asatidz Pondok, they strive for guidance so that their character can change into an Islamic character according to the teachings of the Prophet Muhammad. However, in reality, at the Al-Mujtama' Al-Islami Putra Natar Islamic Boarding School, South Lampung, there are still students who have bad morals, low discipline and even undesirable actions such as bullying. Thus, it is necessary to carry out research related to interpersonal communication between ustadz and students. in developing Islamic character. This research method uses a qualitative approach with data collection techniques of observation, interviews, and documentation. The author determined primary data sources consisting of 4 ustadz and 6 Islamic students as well as secondary data sources consisting of books, websites, journals and others. The data that has been collected is then analyzed using the Miles and Huberman theory which consists of data reduction, data display, and drawing conclusions. The research results state that first, the forms of interpersonal communication that occur between ustadz and students in developing Islamic character are conversation, dialogue, sharing, interviews and counseling. Coaching is carried out in a room verbally and face to face, then one by one the students take turns communicating all the problems they face, then the ustadz as an advisor listens, understands the students using various approaches and then provides solutions to these problems. Second, the obstacles experienced by the ustadz and students during the coaching process are semantic barriers which include the use of language that is difficult to understand and the ustadz's speaking tempo which is too fast, as well as human obstacles originating from the students themselves in the form of hot room conditions that make them uncomfortable, and The emotional factor is v that some students are not completely honest in telling about problems because of the mental pressure of seniority. This causes interpersonal communication between ustadz and students to be disrupted because there is no response from the person they are talking to. Keywords: Interpersonal Communication, and Islamic Character Development

Actions (login required)

View Item