PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA DALAM MEMBANGUN KObMUNITAS BUDAYA PADA MASYARAKAT MANDAILING NATAL

FITRIANI, Jurnalis Nasution (2024) PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA DALAM MEMBANGUN KObMUNITAS BUDAYA PADA MASYARAKAT MANDAILING NATAL. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of skripsi 1-2.pdf] PDF
Download (5MB)
[thumbnail of skripsi_FITRIANI NASUTION.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dikenal sebagai bumi gordang sambilan, sebuah daerah paling selatan dari Ibu Kota Provinsi Sumatra Utara. Daerah yang memiliki kekayaan filosofi dalam mengarungi bahtera kehidupan. Upaya mempertahankan dan melestarikan nama sebutan Mandailing sebagai bumi gordang sambilan, masyarakat harus terlebih dahulu mengembangkan dan melestarikan budaya Mandailing dalam peningkatan daya pikir, ide-ide kreatif dan kemampuan masyarakat terutama Pemuda dengan adanya, agar pemuda menjadi Generasi Millineal yang Kreatif. Hal tersebut yang menjadikan dasar Penelitian agar mengetahui dan mendeskripsikan: Bagaimana Pemberdayaan Generasi Muda dalam Membangun Komunitas Budaya pada Masyarakat Mandailing Natal. Desa sirambas merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten Mandailing Natal, disini peneliti melakukan penelitian hanya di salah satu desa yang terdapat di Mandailing Natal yaitu desa Sirambas. Penelitian ini menggunakan deskriptif dan kualitatif. Objek penelitiannya adalah pemuda yang terdapat di desa sirambas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metde penelitian wawancara, observasi dan dokummentasi. Adapun sampel penulis mengambil dari Masyarakat Desa Sirambas, Generasi Muda, dan Budayawan Mandailing Natal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar atau sekitar 60% pemuda Mandailing Natal ini tidak memahami kebudayaan Mandailing Natal, khususnya budaya Mandailing itu sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian, edukasi maupun pengetahuan yang kurang terhadap budaya tersebut. Mereka bahkan tidak pernah antusias terhadap budaya Mandailing karena memang sekarang sudah jarang budaya mandailing pertunjukan seperti seni dipentaskan. Biasanya Seni Mandailing tersebut dipentaskan dengan seni alat-alat musik tradisional khas Mandailing Natal. Dalam hal ini sudah jelas bahwa para pemuda lebih memilih kebudayaan dari luar yang gampang untuk dilihat maupun dinikmati. Akses untuk mendapatkan hiburan diluar budaya Mandailing juga cukup mudah. Dalam era sekarang, kebanyakan orang Mandailing lebih memilih budaya luar untuk hiburan dibandingkan dengan budaya sendiri. Selain mudahnya akses untuk memperoleh kebudayaan dari luar, pemuda juga menganggap kebudayaan Mandailing itu monoton atau bisa dikatakan tidak ada ragamnya. Oleh karena itu perlu adanya pemberdayan generasi muda ini guna untuk membangun komunitas budaya yang berkualitas, mengembangkan dan meningkakan kreatifias pemuda dalam mengembangkan budaya sendiri serta tujuan utamanya adalah mempertahankan dan melestarikan budaya Mandailing agar tidak hilang ataupun punah. Kata Kunci : Pemberdayaan, Generasi Muda, Komunias Budaya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Pengembangan Masyarakat Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 04 Jul 2024 07:39
Last Modified: 04 Jul 2024 08:56
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/33779

Actions (login required)

View Item View Item