STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT BUYA HAMKA DAN QURAISH SHIHAB

Thoriqul, Huda (2024) STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT BUYA HAMKA DAN QURAISH SHIHAB. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (2MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Pendidikan akhlak merupakan proses pembiasaan budi pekerti melalui pembelajaran yang terstruktur dan terencana, pendidikan akhlak bukan hanya dilaksanakan di lingkungan sekolah saja akan tetapi lingkungan keluarga dan masyarakat mempunyai peran dalam hal ini. Buya Hamka dan Quraish Shihab merupakan dua tokoh Muslim Indonesia yang meskipun memiliki sejarah pendidikan yang berbeda, keduanya mempunyai semangat mengembangkan ilmu keIslaman, kedua tokoh ini mempunyai pandangan penting akan pendidikan akhlak baik secara Islam maupun ke-Indonesia-an dengan segala kultur yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menelaah berbagai literatur yang berkaitan dengan konsep pendidikan akhlak menurut Buya Hamka dan Quraish Shihab, menggunakan teknik analisis isi dalam mengolah data primer dan sekunder yang menjadi acuan penelitian ini maka ditemukan beberapa hasil sebagai berikut: Pendidikan akhlak kepada Allah menurut Hamka dan Quraish Shihab memiliki kesamaan pendapat cara berakhlak kepada Allah dengan bertakwa kepada-Nya. Akhlak kepada Rasulullah diwujudkan dengan menghormati dan meneladani, serta bershalawat kepada Rasulullah. Hal yang membedakannya, Hamka memaknai sholawat sebagai ucapan terimakasih, sedang Quraish Shihab memaknai sebagai ucapan doa kepada Nabi. Pendidikan akhlak kepada sesama manusia memiliki kesamaan pendapat tentang akhlak kepada orang tua didasari pada rasa hormat dan bakti kepada mereka, yang membedakan Hamka berbakti kepada keduanya dengan menyayangi dan menghormati agar dapat menunjukkan sebagai muslim yang berbudi luhur, sedangkan Quraish Shihab memberi batasan lebih luas pada adat kebiasaan masyarakat selama dapat membuat keduanya senang dan bahagia. Akhlak kepada tamu, tetangga dan yang memghadiri majelis hendaknya dengan rasa saling menghormati dan bertoleransi. Pendidikan akhlak kepada lingkungan menurut Hamka dan Quraish Shihab memiliki kesamaan pendapat tentang manusia diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi diberi amanah menjaga dan memanfaatkan segala apa yang diciptakan-Nya sesuai fungsinya di alam semesta ini. Sedangkan fokus yang membedakan antara pemikiran kedua tokoh terletak pada Hamka yang menjelaskan akhlak puncak pemanfaatan lingkungan dengan meletakkan cinta pada Allah, untuk mengenal Allah dan mendekatkan diri pada-Nya, sedangkan Quraish Shihab menjelaskan puncak pemanfaatan lingkungan dengan mengantarkan makhluk dan benda yang Allah ciptakan kepada tujuan penciptaanya. Penelitian ini merupakan upaya dalam menjelaskan dan menganalisis perbandingan konsep pendidikan akhlak menurut Buya Hamka dan Quraish Shihab sehingga hasilnya dapat berkontribusi dalam pengembangan dan acuan pendidikan akhlak di lembaga atau instansi pendidikan untuk dapat diterapkan serta dipraktikkan, serta dapat memperluas wawasan pendidik berkaitan dengan konsep pendidikan akhlak. Kata Kunci: Pendidikan, Akhlak, Buya Hamka, Quraish Shihab.ABSTRACT Akhlak education is a process of character development through structured and planned learning. Akhlak education is not only carried out in the school environment, but the family and community environment have a role in this. Buya Hamka and Quraish Shihab are two Indonesian Muslim figures who, even though they have different educational histories, both have a passion for developing Islamic knowledge. These two figures have important views on akhlak education both Islamically and Indonesian with all existing cultures. This research is a literature research by reviewing various literature related to the concept of akhlak education according to Buya Hamka and Quraish Shihab, using the content analysis technique in processing primary and secondary data which is the reference of this research, then some results were found as follows: Akhlak education towards God according to Hamka and Quraish Shihab have the same opinion on how to behave towards God by Takwa for Him. Akhlak towards the Messenger of Allah is created by respecting and following the example, as well as praying to the Messenger of Allah. The difference is that Hamka interprets sholawat as a thank to Rasulullah, while Quraish Shihab interprets it as a prayer to the Prophet. Akhlak education for fellow human beings has the same opinion about morals for parents based on respect and devotion to them, which distinguishes Hamka who is devoted to both of them by loving and respecting them in order to be able to show themselves as virtuous Muslims, while Quraish Shihab gives wider limits to custom the customs of society as long as they can make both happy and happy. Behavior towards guests, neighbors and those attending the assembly should be with mutual respect and tolerance. Akhlak education to the environment according to Hamka and Quraish Shihab have the same opinion about humans being created as Khalifah on earth is entrusted with protecting and utilizing everything He created according to its function in this universe. Meanwhile, the focus that differentiates the thoughts of the two figures lies in Hamka who explains the ultimate akhlak of using the environment by laying downlove for God, to know God and draw closer to Him, while Quraish Shihab explains the peak of environmental utilization by delivering the creatures and objects that Allah created to the purpose of their creation. This research is an effort to explain and analyze the comparison of the concept of akhlak education according to Buya Hamka and Quraish Shihab so that the results can contribute to the development and reference of akhlak education in educational institutions or agencies so that it can be applied and put into practice, as well as broadening educators' insight regarding the concept of akhlak education. Keywords: Education, Akhlak, Buya Hamka, Quraish Shihab.

Actions (login required)

View Item