PERILAKU MENYIMPANG REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK DAN AIBON DI PEKON SERAY KECAMATAN PESISIR TENGAH KABUPATEN PEISISIR BARAT

DEPY, EPRINA (2024) PERILAKU MENYIMPANG REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK DAN AIBON DI PEKON SERAY KECAMATAN PESISIR TENGAH KABUPATEN PEISISIR BARAT. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (5MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan masa transisi, usianya berkisar antara 13 sampai 17 tahun atau yang biasa disebut dalam usia belasan yang tidak menyenangkan. Masa remaja sangat rentan dengan hal-hal baru ingin mencoba sesuatu yang baru, mencari jati diri hingga kadang mereka bersifat labil sehingga melakukan hal-hal tanpa memperhatikan dampak yang akan terjadi pada dirinya. Sehubungan dengan hal tersebut, tidak menutup kemungkinan remaja mencoba hal-hal yang dapat membawa dirinya menuju kebaikan ataupun sebaliknya mencoba hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain. Seperti perilaku menyimpang remaja terhadap penyalahgunaan obat batuk dan aibon di PeKon Seray Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Berdasarkan permasalahan di atas penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yang pertama bagaimana perilaku menyimpang remaja terhadap penyalahgunaan obat batuk dan aibon di Pekon Seray Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat? dan yang kedua bagaimana persepsi masyarakat terhadap perilaku menyimpang remaja terhadap penyalahgunaan obat batuk dan aibon di Pekon Seray Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku menyimpang remaja terhadap penyalahgunaan obat batuk dan aibon di Pekon Seray dan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap perilaku menyimpang remaja terhadap penyalahgunaan obat batuk dan aibon di Pekon Seray. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), pendekatan penelitian menggunakan pendekatan sosiologis dan psikologi, Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dalam wawancara yang digunakan kepada informan menggunakan teknik sampling research, adapun informan penelitian ini terdiri dari informan kunci, yakni berjumlah 1 orang yaitu Kepala Desa, informan utama berjumlah 3 orang remaja, informan tambahan berjumlah 4 orang yaitu masyarakat dan orang tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku menyimpang remaja terhadap penyalahgunaan obat batuk dan aibon di Pekon Seray. Para remaja mengkonsumsi obat batuk dan aibon setiap hari berjumlah 15 sachet obat batuk sachet dan 1 kaleng aibon. Kedua barang tersebut dikonsumsi secara bersamaan yang bertujuan untuk mabuk. Terrdapat 20 orang remaja yang mengkonsumsi obat batuk dan aibon yakni 5 orang remaja di antaranya merupakan remaja yang sudah mengkonsumsi obat batuk dan aibon secara berulang-ulang, dan 15 orang lainya adalah remaja yang sekedar mencoba-coba. faktor penyebab remaja mengkonsumsi obat batuk dan aibon terdapat faktor internal dan eksternal yakni, keinginan diri sendiri, pengaruh teman sebaya, kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua dan lemahnya kontrol sosial masyarakat. Dampak setelah mengkonsumsi obat batuk dan aibon seperti fisik dan psikis. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap perilaku menyimpang remaja terhadap penyalahgunaan obat batuk dan aibon dianggap tidak sesuai dengan agama dan norma yang ada di masyarakat, menganggu dan meresahkan masyarakat serta merusak dan pencemaran lingkungan. Kata Kunci : Perilaku Menyimpang, Remaja, Persepsi Masyarakat.

Actions (login required)

View Item