TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA SENSOR FILM (LSF) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Utama, Esen Pramudia (2018) TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA SENSOR FILM (LSF) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI_RATI.pdf] PDF
Download (1MB)

Abstract

Film sebagai media komunikasi massa mempunyai 4 fungsi yaitu: informasi, pendidikan, mempengaruhi atau membius, dan hiburan. Dalam Islam tidak melarang umatnya untuk berkomunikasi dan mencari hiburan yang tentunya penyampaian informasi tersebut mempunyai tujuan amar ma’ruf nahi mungkar. Lembaga Sensor Film (LSF) adalah satu-satunya lembaga yang menjadi regulator perfilman di Indonesia karena fungsinya melindungi masyarakat dari kemungkinan dampak negatif yang timbul dalam peredaran, pertunjukkan dan atau penanyangan film dan reklame film yang tidak sesuai dengan dengan dasar, arah dan tujuan perfilman Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:1) Apa tugas dan wewenang Lembaga Sensor Film (LSF)? 2) Bagaimana pandangan hukum Islam tentang tugas dan wewenang Lembaga Sensor Film (LSF)? Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang menekankan sumber informasi dari buku-buku, jurnal, makalah, surat kabar, dan menelaah dari berbagai macam literatur-literatur dan pendapat yang mempunyai hubungan relevan dengan permasalahan yang diteliti. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan, yaitu penulis melakukan riset kepustakaan yang dilaksanakan dengan cara membaca literatur kemudian data diolah dengan hati-hati dan relevan. Serta data dianalisa dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tugas dan wewenang Lembaga Sensor Film (LSF) adalah untuk menyeleksi bagian-bagian mana dari sebuah film yang patut dikonsumsi, atau bagian mana yang harus dipotong, atau ditiadakan. Dan dalam Islam keberadaan Lembaga Sensor Film (LSF) dibutuhkan karena cara kerja LSF dengan melakukan sensor terhadap adegan-adegan film yang tidak layak untuk ditayangkan sesuai dengan ajaran Islam yaitu lebih ke proses yang merupakan ajakan atau seruan kepada kebaikan dan menjauhi kepada kekejian atau kemunkaran untuk mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Memang terdapat sebagian masyarakat yang bijak yaitu penonton dihargai sebagai produsen makna karena teks media itu polisemi (bermakna banyak) namun ada sebagian masyarakat (penonton) yang memakan apa adanya yang mereka lihat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Siyasah (Hukum Tata Negara)
Divisions: Fakultas Syariah > Siyasah (Hukum Tata Negara)
Depositing User: Users 516 not found.
Date Deposited: 05 Jan 2018 03:10
Last Modified: 05 Jan 2018 03:10
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/2840

Actions (login required)

View Item View Item