TAQIYYAH DALAM PERSPEKTIF SYI’AH DAN SUNNI (StudiTafsir Al- Mizan Dan TafsirAl-Asas Fi Al-Tafsir)

Izzat, Ahmad Nadzirul (2017) TAQIYYAH DALAM PERSPEKTIF SYI’AH DAN SUNNI (StudiTafsir Al- Mizan Dan TafsirAl-Asas Fi Al-Tafsir). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of skripsi_lengkap_izat.pdf_Fiksssss.pdf] PDF
Download (3MB)

Abstract

Taqiyyah merupakan salah satu doktrin suci Syi’ah yang menjadi isu sentral yang tidak bisa dipisahkan dari sekte Syi’ah itu sendiri, sebab doktrin ini lebih melekat pada sekte tersebut melebihi sekte-sekte yang lain. Ditinjau dari perspektif Syi’ah, taqiyyah diartikan sebagai penyembunyian kepercayaan dan keyakinan pada saat keselamatan diri, keluarga, harta, dan kehormatan agama berada dalam kondisi terancam disebabkan tekanan dari pihak musuh.Doktrin ini memiliki preseden rujukan dalam Islam.Pada zaman Nabi, taqiyyah digunakan ketika menghadapi orang-orang kafir, sehingga al-Qur’an menurunkan ayat berkenaan dengan itu. Al-Thabathaba’i dan Sa’id Hawwa merupakan tokoh mufassir kontemporer yang ternama, baik dalam kalangan Syi’ah maupun Sunni.Pemikiran al- Thabathaba’i dalam tafsir al-Mizan dan Sa’id Hawwa dalam tafsir al-Asas fi al- Tafsir tidak lepas dari hasil kiprah mereka dalam konteks ideologi mereka masing-masing mengenai perihal akidah.Adapun mengenai penafsiran mereka tentang taqiyyah, al-Thabathaba’i tidak terlepas dari status kesyi’ahannya dalam pemikirannya, begitu juga dengan Sa’id Hawwa tidak terlepas dari pemikiran Sunni yang bernotabene akidah ahl Sunnah wal Jama’ah. Penelitian ini adalah penelitian tentang al-Qur’an dan tafsir, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) dan sifatnya adalah deskriptif.Untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian, maka penulis menggunakan pendekatan metode muqaran (komparatif). Dalam proses pengumpulan data, penulis mengumpulkan, membaca, mencatat dan mengutip serta membandingkan hasil dari data-data tersebut. Sumber primer pada penelitian ini adalah al-Qur’an al-Karim, buku tafsir al-Mizan fi tafsir al- Qur’an dan buku tafsir al-Asas fi al-Tafsir.Adapun sumber sekundernya yaitu buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan judul ini. Setelah data terkumpul, kemudian penulis melakukan proses analisa. Adapun dalam analisis data, penulis menggunakan metode kualitatif dan content analysis. Dengan menggunakan metode tersebut, penulis mendapati bahwa secara umum kedua mufassir ini sama-sama bersetuju bahwa taqiyyah dibenarkan dalam agama apabila kehormatan diri, harta dan agama dalam keadaan bahaya dan darurat dan hanya sebatas lisan bukan disertakan dengan niat.Adapun perbedaan dari kedua tafsir ini penulis temui pada syarat-syarat yang ditetapkan pada seseorang dalam mempraktekkan taqiyyah.Dengan demikian taqiyyah hanya boleh dilakukan dalam kondisi yang benar-benar darurat dan bahaya demi menjaga keselamatan diri, harta dan agama dari kejahatan musuh.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 21 Dec 2017 02:26
Last Modified: 21 Dec 2017 02:26
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/2694

Actions (login required)

View Item View Item