PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA SEBAGAI UPAYA DALAM MENGATASI KRISIS PEMBELAJARAN (LEARNING LOSS) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS X DI SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

Dwi, Aryanti (2023) PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA SEBAGAI UPAYA DALAM MENGATASI KRISIS PEMBELAJARAN (LEARNING LOSS) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS X DI SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of COVER BAB 1-2+DAPUS.pdf] PDF
Download (20MB)
[thumbnail of FULL SKRIPSI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (27MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Penerapan Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Dalam Mengatasi Krisis Pembelajaran (Learning Loss) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 12 Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi baik kepada satuan pendidikan, peserta didik dan juga orang tua bahkan pemangku pendidikan mengenai gambaran secara jelas terhadap karakteristik yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka mengenai perencanaan, implementasi dan evaluasi yang ditawarkan oleh kurikulum merdeka dimana memiliki komparasi dengan K-13 sehingga memberikan solusi bagi dunia pendidikan untuk mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi saat ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan Jenis penelitian lapangan (field research) dan sifat penelitian Kualitatif Deskriptif. Metode pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis reduction data, display data dan conslusion drawing/verification. semua data tersebut merupakan bahan-bahan untuk mendeskripsikan mengenai penerapan Kurikulum Merdeka sebagai upaya dalam mengatasi krisis pembelajaran (learning loss) pada mata pelajaran PAI di SMAN 12 Bandar Lampung Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pertama, Perencanaan Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Dalam Mengatasi Krisis Pembelajaran (Learning Loss) Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X di SMAN 12 Bandar Lampung meliputi Perencanaan Pembelajaran Intrakulikuler dan Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Adapun langkah-langkah dalam Perencanaan Pembelajaran Intrakulikuler adalah Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP), Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Merancang dan Mengembangkan Modul Ajar. Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah Pendidik sebagai Fasilitator (Pembimbing) P5, Merancang Modul P5. iii Kedua, Implementasi Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Dalam Mengatasi Krisis Pembelajaran (Learning Loss) Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X di SMA N 12 Bandar Lampung meliputi Implementasi Pembelajaran Intrakulikuler dan Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Adapun langkah-langkah dalam Implementasi Pembelajaran Intrakulikuler adalah Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Sedangkan langkah-langkah dalam Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah Mengawali Pelaksanaan Projek, Mengoptimalkan Pelaksanaan Projek, Menutup Kegiatan Pelaksanaan Projek, Perayaan Hasil Pelaksanaan Projek dan Melaporkan Hasil Pelaksanaan Projek. Ketiga, Evaluasi Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Dalam Mengatasi Krisis Pembelajaran (Learning Loss) Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X di SMAN 12 Bandar Lampung meliputi Asesmen Pembelajaran Intrakulikuler dan Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Adapun Asesmen Pembelajaran Intrakulikuler terdiri dari Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif. Sedangkan langkah-langkah dalam melaksanakan evaluasi adalah Penyusunan Strategi Asesmen, Mengelolah Hasil Asesmen dan Menyusun Pelaporan Asesmen. Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Krisis Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam iv ABSTRACT Research has been carried out on the application of Independet Curriculum as an effort to overcome the Learning Loss in Islamic Education subject at SMAN 12 Bandar Lampung. This research was conducted to provide good information to educational units, students as well as parents and even education stakeholders regarding a clear description of the characteristics offered by the independent curriculum which has comparisons with K-13 so as to provide solutions for the world of education to overcome the learning crisis that occurs at the moment. This study uses research methods with the type of field research (field research) and the nature of descriptive qualitative research. The data collection method is through observation, interviews, and documentation. Primary data is obtained through interviews and observation while secondary data is obtained through documentation. This study uses data reduction analysis, data display and conclusion drawing/verification. All of these data are materials to describe the implementation of the Independent Curriculum as an effort to overcome the learning crisis (learning loss) in PAI subjects at SMAN 12 Bandar Lampung The results of this study can be concluded that: First, Independent Curriculum Planning as an Effort to Overcome Learning Crisis (Learning Loss) in Class X PAI Subjects at SMAN 12 Bandar Lampung includes Planning for Intracurricular Learning and Project Planning to Strengthen Pancasila Student Profiles (P5). The steps in planning intracurricular learning are analyzing learning outcomes (CP), formulating learning objectives (TP), compiling learning objectives (ATP) and designing and developing teaching modules. While the steps in planning the Project for Strengthening Pancasila Student Profiles (P5) is Educators as P5 Facilitators (Guidants), Designing P5 Modules. Second, the Implementation of the Independent Curriculum as an Effort to Overcome the Learning Crisis (Learning Loss) in Class X PAI Subjects at SMA N 12 Bandar Lampung includes the Implementation of Intracurricular Learning v and the Implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5). The steps in the Implementation of Intracurricular Learning are Preliminary Activities, Core Activities and Closing Activities. While the steps in the Implementation of the Project to Strengthen the Pancasila Student Profile (P5) are Initiating Project Implementation, Optimizing Project Implementation, Closing Project Implementation Activities, Celebrating Project Implementation Results and Reporting Project Implementation Results. Third, Evaluation of the Independent Curriculum as an Effort to Overcome Learning Crisis (Learning Loss) in Class X PAI Subjects at SMAN 12 Bandar Lampung includes the Assessment of Intracurricular Learning and the Assessment of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5). The Intracurricular Learning Assessment consists of a Formative Assessment and a Summative Assessment. While the steps in carrying out the evaluation are preparing an assessment strategy, managing the results of the assessment and compiling the assessment report. Keywords: Independent Curriculum, Learning Loss, Islamic Education

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Pendidikan Agama islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 27 Mar 2023 07:35
Last Modified: 27 Mar 2023 07:35
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23772

Actions (login required)

View Item View Item