MAKNA UPACARA KATHINA BAGI MASYARAKAT BUDDHA

RISKI, MAYANG SARI (2023) MAKNA UPACARA KATHINA BAGI MASYARAKAT BUDDHA. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1&5.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Agama Buddha memiliki tiga aspek yang menjadi kerangka dasar yaitu aspek Bakti, Saddha, dan Sila. Kathina dikenal sebagai hari bakti umat buddha kepada sangha, karena telah selesai menjalani masa Vasa. Perayaan Kathina masih terus dilaksanakan hingga saat ini yaitu dijadikan sebagai upaya umat untuk mendukung kelestarian ajaran Buddha. Pelaksanaan kathina umumnya dilaksanakan di sebuah vihara yang memiliki Bhikkhu yang menetap. Namun vihara Buddha Gaya tidak memiliki bhikkhu yang menetap, sehingga mengundang bhikkhu untuk tetap melaksanakan upacara kathina. Peneliti membahas mengenai bagaimana proses pelaksanaan upacara Kathina, serta apa makna upacara Kathina bagi masyarakat penganut agama Buddha yang pada pelaksanaannya menggundang bhikkhu dari luar untuk melaksanakan upacara kathina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan pendekatan sosiologi, dan pendekatan fenomenologi. Prosedur pengumpulan data untuk mendukung penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan beberapa informan dalam penelitian ini, yakni melibatkan tokoh agama Buddha (Bhikkhu), serta informasi didapatkan dari pengurus vihara Buddha gaya, serta umat Buddha atau masyarakat penganut agama Buddha yang melaksanakan upacara Kathina guna menunjang penelitian supaya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Data Sekunder diperoleh dari data atau dokumentasi vihara, buku-buku literatur, skripsi, dan jurnal. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Umat Buddha yang berada di Vihara Buddha Gaya di desa Pejambon, kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran memaknai upacara kathina sebagai salah satu ajang untuk berdana kepada Bhikkhu Sangha. Dapat disimpulkan bahwa upacara kathina mengandung makna penting, yaitu dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dengan masyarakat lainnya, meningkatkan spiritual, serta dapat menjaga pelestarian alam, dengan demikian upacara kathina ini patut untuk terus dilestarikan. Kata Kunci: kathina, Bhikkhu , vihara Buddha Gaya ABSTRAK Agama Buddha memiliki tiga aspek yang menjadi kerangka dasar yaitu aspek Bakti, Saddha, dan Sila. Kathina dikenal sebagai hari bakti umat buddha kepada sangha, karena telah selesai menjalani masa Vasa. Perayaan Kathina masih terus dilaksanakan hingga saat ini yaitu dijadikan sebagai upaya umat untuk mendukung kelestarian ajaran Buddha. Pelaksanaan kathina umumnya dilaksanakan di sebuah vihara yang memiliki Bhikkhu yang menetap. Namun vihara Buddha Gaya tidak memiliki bhikkhu yang menetap, sehingga mengundang bhikkhu untuk tetap melaksanakan upacara kathina. Peneliti membahas mengenai bagaimana proses pelaksanaan upacara Kathina, serta apa makna upacara Kathina bagi masyarakat penganut agama Buddha yang pada pelaksanaannya menggundang bhikkhu dari luar untuk melaksanakan upacara kathina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan pendekatan sosiologi, dan pendekatan fenomenologi. Prosedur pengumpulan data untuk mendukung penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan beberapa informan dalam penelitian ini, yakni melibatkan tokoh agama Buddha (Bhikkhu), serta informasi didapatkan dari pengurus vihara Buddha gaya, serta umat Buddha atau masyarakat penganut agama Buddha yang melaksanakan upacara Kathina guna menunjang penelitian supaya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Data Sekunder diperoleh dari data atau dokumentasi vihara, buku-buku literatur, skripsi, dan jurnal. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Umat Buddha yang berada di Vihara Buddha Gaya di desa Pejambon, kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran memaknai upacara kathina sebagai salah satu ajang untuk berdana kepada Bhikkhu Sangha. Dapat disimpulkan bahwa upacara kathina mengandung makna penting, yaitu dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dengan masyarakat lainnya, meningkatkan spiritual, serta dapat menjaga pelestarian alam, dengan demikian upacara kathina ini patut untuk terus dilestarikan. Kata Kunci: kathina, Bhikkhu , vihara Buddha Gaya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 07 Mar 2023 06:47
Last Modified: 07 Mar 2023 06:47
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/23456

Actions (login required)

View Item View Item