PERWALIAN ANAK ZINA DALAM PERSPEKTIF HADITS (STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN)

Lestari, Risma Wahyu (2017) PERWALIAN ANAK ZINA DALAM PERSPEKTIF HADITS (STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN). Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI_RISMA.pdf]
Preview
PDF
Download (7MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK PERWALIAN ANAK ZINA DALAM PERSPEKTIF HADITS (Studi Kritik Sanad dan Matan) Oleh Risma Wahyu Lestari Hadits yang menurut peneliti perlu untuk diteliti adalah hadits-hadits tentang perwalian anak zina, yang hadits-hadits tersebut memberikan informasi kepada kita bahwa suatu pernikahan tidak sah tanpa adanya wali, dan sulthan (wali hakim) adalah wali bagi seseorang yang tidak mempunyai wali. Permasalahan yang akan dicari jawaban dalam skripsi ini adalah bagaimanakah kualitas hadits tentang perwalian anak zina dan pemahaman kandungan hadits tentang perwalian anak zina tersebut. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hadits dan kandungan dari hadits tentang perwalian anak zina tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang sifatnya termasuk penelitian deskriptif analitis. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan ada dua yaitu data primer yang secara langsung diperoleh peneliti dari sumber asli seperti Sunan Abu Daud, Sunan Ibnu Majah, dan Musnad Ahmad. Selain itu menggunakan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan hadits perwalian anak zina. Selain itu juga dalam menganalisa penulis menggunakan kritik ekstern dan intern. Istilah kritik ekstern (an-Naqd al-Khariji), yaitu kritik yang ditujukan kepada sanad Hadits. Dengan demikian fokus kritik ekstern dalam skripsi ini adalah sanad hadits tentang perwalian anak zina yang telah ditakhrij dan kritik intern (naqd al- dakhili) yang ditujukan pada matan. Dari penelitian ini ditemukan jawaban dari permasalahan yang dirumuskan sebelumnya yaitu perwalian anak zina dalam perspektif hadits dalam riwayat Sunan Abu daud pada jalur yang pertama sanad nya adalah hasan karena tidak memenuhi kaidah keshahihan sanad. Kehasanan tersebut diakibatkan salah seorang perawi yang dla’if karena lemah ingatannya yaitu Ibnu Lahi’ah. Sedangkan pada hadits riwayat Abu Daud jalur yang kedua sanadnya adalah shahih. Namun dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Musnad Ahmad sanad nya shahih. Adapun kondisi matan, hadits-hadits tersebut berkualitas shahih karena telah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh para ulama hadits. Apabila digabungkan antara sanad dan matan, maka secara keseluruhan kualitas hadits-hadits tersebut adalah shahih.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: HAMID FAHMI FAHMI
Date Deposited: 10 Nov 2017 03:56
Last Modified: 10 Nov 2017 03:56
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/2030

Actions (login required)

View Item View Item