PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENANAMKAN JIWA NASIONALISME SANTRI (Studi Pada Pondok Pesantren Hasanuddin kupangteba Bandar Lampung)

TRY, MUHAMMAD DETA (2022) PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENANAMKAN JIWA NASIONALISME SANTRI (Studi Pada Pondok Pesantren Hasanuddin kupangteba Bandar Lampung). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of BAB 1 5 DAPUS.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of skripsi deta.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENANAMKAN JIWA NASIONALISME SANTRI (STUDI PADA PONDOK PESANTREN HASANUDDIN KUPANGTEBA BANDAR LAMPUNG) TAHUN AJARAN 2021-2022 Oleh Try Muhammad Deta Sikap nasionalisme di kalangan santri selama ini masih menimbulkan berbagai opini. Opini ini menimbulkan berbagai masalah di kalangan santri yaitu tidak mengikuti upacara, tidak hafal lagu-lagu indonesia raya, tidak hafal pancasila, tidak mengibarkan bendera, tidak saling menghormatir. Rumusan yang diangkat dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimana peran pondok pesantren dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme santri di pondok pesantren hasanuddin; (1) Untuk mengetahui peran pondok pesantren dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme santri di pondok pesantren hasanuddin. Informan dalam penelitian ini adalah kiyai pondok pesantren, guru sejarah, serta santri di pondok pesantren hasanuddin kupangteba bandar lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode; (1) observasi/pengamatan; (2) wawancara dan (3)dokumentasi. Analisis data yang digunakan menggunakan metode analisis model interaktif, analisis data kualitatif terdiri dari; (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian memperhatikan bagaimana sikap nasionalisme diterapkan di kalangan santri di pondok pesantren hasanuddin kupangteba bandar lampung. Ada lima hal yang mendorong penerapan sikap nasionalisme; (1) kesadaran untuk rela berkorban; (2) banga menjadi warga negara indonesia; (3) iv menghargai jasa para pahlawan; (4) saling menghormati toleransi perbedaan agama; (5) kebangaan terhadap budaya indonesia. Dari kelima hal tersebut secara keseluruhan sikap nasionalisme sudah tumbuh dan berkembang dalam kepribadian siswa. Walaupun pada era globalisasi dan teknologi yang semakin mengikis sikap nasionalis yang cenderung mengutamakan kepentingan sendiri dan keuntungan sesaat pada siswa masih memiliki sikap-sikap yang mendorong tumbuhnya sikap nasionalisme pada dirinya. Hambatan yang dihadapi oleh guru terhadap anak yang kurang memiliki sikap nasionalisme adalah masih adanya siswa yang nakal dan suka membolos serta terlambat dalam mengikuti pelajaran. Usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengembangkan sikap nasionalisme, guru sejarah menggunakan pendekatan secara individu, kekeluargaan dan menggunakan sejarah yang lebih inovatif/afektif.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Pendidikan Agama islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 29 Jul 2022 07:54
Last Modified: 29 Jul 2022 07:54
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/20164

Actions (login required)

View Item View Item