PEMIKIRAN TASAWUF AMIN SYUKUR DAN RELEVANSINYA DENGAN MORALITAS SOSIAL

Lutfi, Rohimah (2022) PEMIKIRAN TASAWUF AMIN SYUKUR DAN RELEVANSINYA DENGAN MORALITAS SOSIAL. Masters thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (1MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Kemajuan teknologi di masa post modernisasi ini telah mengikis sisi baik yang ada dalam diri manusia, membawa manusia kepada krisis moral dan spiritual. Aspek esoteris dalam Islam yaitu tasawuf mampu memberikan nilai-nilai dasar yang kuat dalam mempengaruhi pandangan dan sikap hidup umat dan pada giliran selanjutnya memberi motivasi berupaya dan bertindak untuk mencapai tujuan�tujuan hidupnya sebagai individu maupun kolektif. Dalam hal ini, Amin Syukur dengan gagasannya terkait tasawuf yang relevan dan mampu memberi jawaban atas permasalahan krisis moral tersebut melalui tasawuf yang ringan dan dapat diterima oleh semua kalangan. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif (deskriptif-analisis) dalam bidang filsafat dengan bentuk kepustakan (library research). Model penelitian historis-faktual mengenai tokoh. Data-data primer dan skunder yang didapat dalam penelitian ini dengan dilakukannya verifikasi yang selanjutnya dilakukan upaya analisa isi agar dapat memperoleh nilai objektif dan holistis. Dan untuk mendukung hal tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan beberapa prosedural metode analisi data antara lain: metode deskriptif, metode kesinambungan historis, conten analysis (analisis isi), dan metode desuksi sebagai proses penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan temuan antara lain: 1. Terdapat tiga paradigma pokok memikiran tasawuf Amin Syukur humanis, empiric dan fungsional. Dalam artian tasawuf atau seorang sufi harus dapat memaksimalkan potensi diri sebagai manusia serta memiliki kontribusi besar dalam segala aspek pembangunan seperti dalam tatanan sosial, politik, bahkan ekonomi. Yang itu semua semata-mata hanya sebagai untuk beribadah kepada Allah. 2. Paradigma pemikiran Amin Syukur kaya akan nilai insaniyyah, yang dimana Amin Syukur berfokus pada tatanan social dan hubungan kemasyarakatan. Dalam hubungan bermasyarakat tentu harus harmonis dan tasawuf yang di gagas olehnya relevan dan mampu menjawab tantangan problem kemasyarakatan sekarang yaitu degradasi moral. iii ABSTRACT Technological advances in this post-modernization period have eroded the good side that exists in man, leading man to a moral and spiritual crisis. The esoteric aspect in Islam is that Sufism is able to provide strong basic values in influencing the views and attitudes of people's lives and in turn further motivates them to strive and act to achieve their life goals as individuals and collectives. In this case, Amin Syukur with his ideas regarding Sufism is relevant and able to provide answers to the problems of the moral crisis through Sufism which is light and acceptable to all circles. This research is of the type of qualitative research (descriptive-analysis) in the field of philosophy with a form of library research . Historical-factual research model of figures. The primary and skunder data obtained in this study by conducting verification which is then carried out content analysis efforts in order to obtain objective and holistic values. And to support this, in this study used several procedural methods of data analysis, including: descriptive methods, historical continuity methods, conten analysis (content analysis), and desusion methods as a process of drawing conclusions. This research produced findings including: 1. There are three main paradigms of thinking about Sufism, Amin Syukur, humanist, empirical and functional. In the sense of Sufism or a Sufi must be able to maximize his potential as a human being and have a major contribution in all aspects of development such as in social, political, and even economic order. All of this is purely for worshiping Allah. 2. Amin Syukur's paradigm of thought is so many about human values, where Amin Syukur focuses on social order and social relations. In social relations, of course, it must be harmonious and the Sufism that was initiated by him is relevant and able to answer the challenges of today's social problems, namely moral degradation.

Actions (login required)

View Item