ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI FINANCIAL DISTRESS PADA BANK UMUM SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN BANK UMUM SYARIAH HASIL AKUISISI PERIODE 2015-2018

YOLA, FITRIA RISKA (2022) ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI FINANCIAL DISTRESS PADA BANK UMUM SYARIAH HASIL SPIN-OFF DAN BANK UMUM SYARIAH HASIL AKUISISI PERIODE 2015-2018. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of BISMILLAH SEMOGA BERKAH.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia baik bank umum konvensional maupun bank umum syariah. Pada tahun 2008 pemerintah diterbitkanlah Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang didalamnya mewajibkan bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah untuk memisahkan diri menjadi Bank Umum Syariah. Bank umum syariah adalah bank yang semua kegiatannya berlandaskan prinsip syariah. Proses pemisahan pada bank umum konvensional menjadi bank syariah dapat dilakukan dengan cara spin-off atau dapat juga dengan marger, konversi, dan akusisi. Dengan kata lain, bank umum syariah masih tergolong baru dalam dunia perbankan di Indonesia. Untuk itu sangat diperlukan penilaian Financial Distress sejak dini guna menghindari kebangkrutan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaa tingkat Financial Distress antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan hasil akuisisi dilihat dari rasio CAR, NPF, FDR, ROA, dan BOPO tahun 2015-2018 dan bagaimana perbandingan tingkat Financial Distress pada Bank Syariah hasil spin�off dan hasil akuisisi dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membandingkan dua variable atau lebih, untuk mendapatkan jawaban atau fakta apakah ada perbandingan atau tidak dari objek yang sedang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan bank umum syariah hasil spin-off dan bank umum syariah hasil akuisisi tahun 2015-2018. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji beda yaitu Uji Independent Sample T-Test untuk data yang terdistribusi normai dan uji Mann-Whitney Test untuk data tidak terdistribusi normal. Data diolah menggunakan SPSS. Hasil pengujian hipotesis dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat Financial Distress Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi yang dilihat dari rasio CAR, NPF, FDR, ROA, dan BOPO tidak terdapat perbedaan antara bank umum syariah hasil spin-off dan bank umum syariah hasil akuisisi ii tahun 2015-2018 dan perbandingan tingkat Financial Distress Bank Umum Syariah hasil spin-off dan Bank Umum Syariah hasil akuisisi dalam perspektif ekonomi Islam menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan antara Bank Umum Syariah hasil spin-off dan bank Umum Syariah hasil akuisisi. Financial Distress yang dialami oleh bank umum Syariah hasil spin-off adalah sebesar 3,9446 sedangkan Financial Distress yang dialami oleh Bank Umum Syariah hasil akuisisi sebesar 2,9765. Menurut teori dalam menganalisis kebangkrutan yaitu dengan metode Altman, apabila Financial Distress yang dimiliki bank > 2,60 maka bank tersebut dinyatakan berada dalam posisi perusahaan sehat. Hal ini juga sesuai dengan pandangan para ahli fikih yang menyebutkan bahwa bangkrut (pailit) menurut Islam adalah orang yang jumlah hutangnya melebihi jumlah harta yang dimilikinya. Kata Kunci: Financial Distress, Bank Umum Syariah hasil spin�off, Bank Umum Syariah hasil akuisisi. iii ABSTRACT The Bank is a financial institution that is very important in its influence on the economy in Indonesia, both conventional commercial banks and sharia commercial banks. In 2008 the government issued Law No. 21 of 2008 on Sharia Banking which requires conventional commercial banks that have Sharia Business Units to separate themselves into Sharia Commercial Banks. Sharia commercial banks are banks whose activities are based on sharia principles. The process of separating conventional commercial banks into sharia banks can be done by spin-off or it can also be by marger, conversion, and acquisition. In other words, sharia commercial banks are still relatively new in the banking world in Indonesia. Therefore, it is necessary to assess Financial Distress early in order to avoid bankruptcy. The problem formulation in this study is whether there is a difference in the level of Financial Distress between Sharia Commercial Banks spin-off results and acquisition results seen from the ratio of CAR, NPF, FDR, ROA, and BOPO in 2015-2018 and how the comparison of Financial Distress levels in Sharia Banks spin-off results and acquisition results in islamic economic perspective. This research is a type of comparative research that aims to compare two or more variables, to get answers or facts whether or not there is a comparison of the objects being studied. The data used in this study are secondary data obtained from the financial statements of sharia commercial banks as a result of spin-offs and sharia commercial banks as a result of acquisitions in 2015-2018. The data analysis in this study used normality test and different test which is Independent Sample T-Test for normai distributed data and Mann�Whitney Test for normal non-distributed data. Data is processed using SPSS. Hypothetical test results from this study show that the level of Financial Distress of Sharia Commercial Banks spin-off results and Sharia Commercial Banks acquisition results as seen from the CAR ratio, NPF, FDR, ROA, and BOPO there is no difference between sharia commercial banks spin-off results and sharia commercial banks acquisition results in 2015-2018 and comparison of Financial Distress levels of Sharia Commercial Banks spin-off results and iv Sharia Commercial Banks acquisition results in Islamic economic perspective shows that there is no difference between Sharia Commercial Banks spin-off results and Sharia Commercial banks acquisition results. Financial Distress experienced by Sharia commercial banks resulted in spin-offs amounting to 3.9446 while Financial Distress experienced by Sharia Commercial Banks resulted from acquisitions of 2.9765. According to the theory in analyzing bankruptcy by Altman method, if the Financial Distress owned by the bank is 2.60 then the bank is declared to be in a healthy position of the company. This is also in accordance with the view of jurists who say that bankrupt (bankrupt) according to Islam is a person whose debt exceeds the amount of property he has. Keywords: Financial Distress, sharia commercial banks spin-off results, sharia commercial banks acquisition results

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Perbankan Syariah
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Perbankan Syariah
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 11 Mar 2022 04:26
Last Modified: 11 Mar 2022 04:26
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/18449

Actions (login required)

View Item View Item