KEDUDUKAN MILKUL YAMÎN DALAM AL-QUR’ÂN PERSPEKTIF TAFSIR IBNU KATSIR

S. HUDIN, RICKI (2021) KEDUDUKAN MILKUL YAMÎN DALAM AL-QUR’ÂN PERSPEKTIF TAFSIR IBNU KATSIR. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI_S. HUDIN RICKI_1531030054.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Masalah kedudukan milkul yamîn masih menjadi polemik di berbagai kalangan masyarakat. Terlebih lagi di berbagai kitab tafsir kalimat milkul yamîn memiliki banyak makna, bahkan di dalam Al�Qur‟ân sendiri kedudukan milkul yamîn dibahas sebanyak 14 kali dengan frasa: mâ malakat aimânukum, mâ malakat aimânuhum, mâ malakat aimânuhunna dan mâ malakat yamînuka. Hal ini pula membuat multi tafsir dikalangan mufassir misalnya Imam Aṭ-Ṭhabarī memahami milkul yamîn sebagai budak perempuan dan berhubungan seksual dengannya melalui akad milik. Sementara, ulama tradisionalis-kontemporer Aḥmad Musṭafa Al-Maragi dan Mahmud Yunus, memahami milkul yamîn sebagai budak perempuan dan berhubungan seksual dengannya melalui akad nikah. Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan ini, yakni apa saja makna milkul yamîn dalam Al-Qur‟ân menurut Kitab Tafsir Ibnu Katsir? Bagaimanakah status ikatan milkul yamîn dalam hubungan seksual menurut Tafsir Ibnu Katsir?. Tujuan penelitian dari rumusan masalah di atas adalah untuk mengetahui macam-macam penafsiran Ibnu Katsir terhadap makna milkul yamîn dan mengetahui status ikatan milkul yamîn dalam hubungan seksual. Penelitian ini menggunakan metode tafsir tahlili, metode analisis isi (content analisis), jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau Library Research dengan menggunakan data primer yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al�Qur‟ân Al-„Adzim, karya Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al�Bashri Ad-Dimasyqi. Adapun langkah pokok analisis data dalam penelitian ini diawali dengan inventarisasi teks berupa ayat, mengkaji teks, melihat historis ayat dan melihat hadits. Selanjutnya diintreprestasikan secara objektif dan dituangkan secara deskriptif, kemudian ditarik beberapa kesimpulan secara deduktif. Dari proses penelitian makna milkul yamîn berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir maka didapatkan hasil bahwa frasa mâ malakat aimânukum ditafsirkan dengan menggunakan beberapa lafadz yakni al-‟abid, al-amat, al�sabyu, al-sarârî, al-mamluk dan al-raqîq. Kemudian status ikatan milkul yamîn dalam hubungan seksual adalah terikat dengan akad pernikahan. Sedangkan pemberlakuan milkul yamîn sudah tidak berlaku lagi untuk zaman sekarang dikarenakan perbudakan sendiri sudah dihapuskan oleh sejarah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 27 Dec 2021 06:39
Last Modified: 27 Dec 2021 06:39
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/16760

Actions (login required)

View Item View Item