ANALISIS PENDAPAT MADZHAB HANAFI DAN SYAFI’I TENTANG BAI’ AL-WAFA

Dian, Lestari (2021) ANALISIS PENDAPAT MADZHAB HANAFI DAN SYAFI’I TENTANG BAI’ AL-WAFA. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI PRINT DIAN LESTARI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Bai‟ al-wafa adalah jual beli yang dibarengi dengan syarat bahwa barang yang sudah di jual boleh dibeli kembali oleh pihak pertama dengan perjanjian waktu tertentu. Sejarah terjadinya akad ini dilakukan oleh masyarakat Bukhara & Balkh pada pertengahan abad ke 5 hijriyah dengan dasar untuk menghindari riba, karena pada waktu itu masyarakat yang mampu tidak mau meminjamkan tanpa menabah jumlah pokok pinjamannya. Sementara itu banyak masyarakat yang tidak mampu mengembalikan pinjaman tersebut apalagi di barengi dengan tambahan bunga pinjaman. Akad jual beli ini tidak memiliki aturan yang jelas dalam al-Qur'an dan Sunnah. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana pendapat Madzhab Hanafi dan Syafi‟i tentang bai‟ al-wafa dan juga sebab perbedaan pendapat kedua madzhab tersebut dalam melakukan penetapan hukum akad ini para ulama madzhab berbeda pendapat termasuk Madzhab Hanafi dan Madzhab Syafi‟i sehingga menjadikannya kontroversial di kalangan para ulama madzhab. Ada ulama yang melegalkan akad tersebut dan ada pula yang menolak karena sebab tertentu. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai jual beli tersebut berdasarkan pendapat Madzhab Hanafi dan Madzhab Syafi‟i serta sebab perbedaan pendapat kedua madzhab tersebut. Penulis memilih kedua madzhab tersebut sebab Madzhab Hanafi dalam hal mu‟amalah pendapatnya paling banyak diikuti dan Madzhab Syafi‟i mempunyai pengikut terbanyak di Indonesia. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis Hukum Islam terhadap pendapat Madzhab Hanafi dan Syafi‟i tentang bai‟ al-wafa serta untuk mengetahui sebab perbedaan pendapat Madzhab Hanafi dan Syafi‟i. Dalam hal ini Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian pustaka (library research) bersifat deskriptif yang menjelaskan hukum bai‟ al-wafa menurut pendapat madzhab Hanafi dan madzhab Syafi‟i. Berdasarkan hasil penelitian kiranya dapat dikemukakan bahwa menurut pendapat Madzhab Hanafi hukum bai‟ al-wafa adalah boleh. Hal ini berdasarkan istihsan urf) dan juga karena didalam jual beli tersebut terdapat “ijab dan qobul” sehingga dianggap selayaknya jual beli pada umunya. Sedangkan ulama Madzhab Syafi‟i tidak melegalkan jual beli tersebut dengan alasan adanya tenggang waktu dan syarat pengembalian objek jual beli (bertentangan dengan tujuan jual beli yang seharusnya kepemilikan barang bersifat permanen), jual beli seperti ini tidak ada dizaman Rasulullah dan merupakan rekayasa hukum. Sedangkan sebab perbedaan pendapatnya adalah metode istinbath yang dilakukan. Dalam menentukan status hukum ini Madzhab Hanafi menggunakan istihsan „urf sedangkan Madzhab Syafi‟i lebih menekankan qiyas. Berdasarkan hal tersebut penulis sepakat dan condong terhadap pendapat Madzhab Syafi‟i yang melarang jual beli ini, karena pada dasarnya Jual beli yang di barengi dengan syarat adalah jual beli yang dilarang oleh syara‟.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 04 Nov 2021 05:37
Last Modified: 04 Nov 2021 05:37
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/16275

Actions (login required)

View Item View Item