KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI TERTUA DALAM ADAT LAMPUNG PEPADUN PADA MASYARAKAT DESA PASAR SUKADANA KECAMATAN SUKADANA, LAMPUNG TIMUR

ANGGA, DHITA AGUSTY (2021) KEDUDUKAN ANAK LAKI-LAKI TERTUA DALAM ADAT LAMPUNG PEPADUN PADA MASYARAKAT DESA PASAR SUKADANA KECAMATAN SUKADANA, LAMPUNG TIMUR. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (763kB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Kedudukan diartikan sebagai pengakuan akan adanya tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dan pengimplementasian kedudukan anak laki-laki tertua suku Lampung adat Pepadun di Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur berdasarkan filosofis Pi’il Pesengiri. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif dalam bidang filsafat. Adapun metode pengumpulan data sebagai berikut yaitu metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Dalam analisa data peneliti juga menggunakan beberapa metode diantaranya deskripsi, hermeneutika serta interpretasi. Hasil penilitian menunjukkan makna dan pengimplementasian kedudukan anak laki-laki tertua dalam masyarakat suku Lampung adat Pepadun berdasarkan filosofis Pi’il Pesengiri antara lain: sebagai ahli waris, sebagai pemimpin dan juga sebagai pengayom. Namun untuk pengimplementasiannya tiga peranan tersebut tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Kata Kunci: Kedudukan Anak Laki-Laki Tertua, Pi‟il Pesenggiri, suku Lampung adat Pepadun iiABSTRACT Status is defined as an acknowledgment of a person's place or Status in a social group. This study aims to determine the meaning and implementation of the Status of the eldest son of the Pepadun Lampung tribe in Pasar Sukadana Village, Sukadana District, East Lampung based on the philosophy of Pi'il Pesengiri. This research includes field research with a qualitative descriptive approach in the field of philosophy. The data collection methods are as follows: observation, interview, documentation, and data analysis methods. In analyzing the data, the researcher also used several methods including description, hermeneutics and interpretation. The results of the study show the meaning and implementation of the Status of the eldest son in the Pepadun Lampung tribal community based on Pi'il Pesengiri's philosophy, among others: as heirs, as leaders and also as protectors. However, the implementation of these three roles is not carried out properly. Keywords: Position of the Eldest Boy, Pi'il Pesenggiri, Pepadun Indigenous Lampung Tribe

Actions (login required)

View Item