TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HIYOKH SUMBAI MUANAK MUAKHI PADA NAYUH (HAJATAN) DIANGGAP SEBAGAI UTANG (Studi di Pekon Wayrilau Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus)

INDRA, MU’THI ALI (2021) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HIYOKH SUMBAI MUANAK MUAKHI PADA NAYUH (HAJATAN) DIANGGAP SEBAGAI UTANG (Studi di Pekon Wayrilau Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI INDRA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[thumbnail of SKRIPSI INDRA BAB 1-2.pdf] PDF
Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Tradisi Hiyokh Sumbai Saat Nayuh, walaupun tak terucap dan tak tertulis, bersifat mengikat dan dipahami sebagai pinjaman. Sebagaimana kaidah fikih yang menegaskan, "Sesuatu yang sudah menjadi tradisi (‘urf) itu seperti disyaratkan." Maksudnya, sesuatu yang sudah menjadi kelaziman dan tradisi di masyarakat itu, seperti menjadi syarat yang harus dipenuhi. Adat yang sudah meluas dan terarah maka dapat menimbulkan kekerabatan seperti hak waris-mewarisi, hak kekayaan dan lainnya. Dalam hal ini pula hajatan adalah bagian dari hukum perikatan yang tidak lepas dari hubungan antar individu dan antar kelompok dalam hidup bermasyarakat. Dalam bahasa Belanda istilah perikatan disebut juga dengan verbintenis. Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, maka perlu dirumuskan fokus permasalahan yang akan dibahas nanti. Adapun yang menjadi permasalahan pokok yaitu: Bagaimana Praktik Hiyokh Sumbai Muanak Muakhi Saat Nayuh Dianggap sebagai Hutang di Pekon Wayrilau Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus ? Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, terdapat beberapa tujuan dan kegunaan dalam penulisan skripsi ini diantaranya: Untuk mengetahui Praktik Hiyokh Sumbai Saat Nayuh Dianggap Sebagai Hutang di Pekon Wayrilau Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus. Untuk mengetahui perspektif Hukum Islam terhadap Praktik Hiyokh Sumbai Saat Nayuh Dianggap sebagai Hutang di Pekon Wayrilau Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus. Metode adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati�hati serta sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan induktif. Alasannya metode kualitatif dengan pendekatan induktif lebih relavan dalam mengolah data. Dalam hal ini penulis menyimpulkan dari tinjauan Hukum Islam bahwa Praktik Hiyokh Sumbai yang bersifat pemberian/hiyokh tampa diminta sejatinya adalah akad hibah, karena ditinjau dari beberapa pendapat ulama dan dasar hukum di bab sebelumnya maka penulis menyimpulkan Praktik tersebut mutlak pemberian seolah-olah hanya sekedar membantu saudara, tetangga, teman yang sedang melaksanakan Nayuh (walimah) walaupun ada keharusan pengembalian seperti akad qardh (utang�piutang) itu dikarenakan hanya balas budi kebaikan seseorang yang telah meringankan/membantu beban yang berhajatan disaat sedang proses melaksanakan Nayuh (walimahan). Adapun akad yang terindikasi hutang (qardh) dalam Praktik hiyokh sumbai ini adalah praktik yang bersifat request (meminta) dikarenakan ada kesepakatan antara Penghiyokh (pemberi) dan pihak yang melakukan Nayuh (yang berhajatan).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 15 Oct 2021 06:21
Last Modified: 15 Oct 2021 06:21
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/16043

Actions (login required)

View Item View Item