BEGAWI CAKAK PEPADUN DAN STATUS SOSIAL (Studi Kasus Di Kebuayan Tegamoan Desa Panaragan)

Zulina, Suhendar (2021) BEGAWI CAKAK PEPADUN DAN STATUS SOSIAL (Studi Kasus Di Kebuayan Tegamoan Desa Panaragan). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1&5.pdf] PDF
Download (10MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL ZULINA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

ABSTRAK Begawi cakak pepadun merupakan sebuah upacara adat dalam pengambilan gelar tertinggi di adat lampung pepadun yang telah dilaksanakan dari zaman ke zaman oleh masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai kebudayaan. Upacara adat ini dapat diartikan sebagai simbol status sosial dalam masyarakat. Gelar yang diperoleh merupakan gelar tertinggi dalam strata adat lampung pepadun yaitu gelar Suttan. Permasalahan dalam skripsi ini adalah apakah makna dari begawi cakak pepadun yang dilakukan oleh masyarakat Kebuayan Tegamoan desa Panaragan dan apakah ada hubungan begawi cakak pepadun dengan status sosial seseorang, status sosial keluarga dan kelompok di Kebuayan Tegamoan desa Panaragan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu menjelaskan ataupun menggambarkan kondisi masyarakat berdasarkan keadaan lapangan dengan apa adanya sesuai dengan data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Desain penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan mencari sebuah kejadian atau aktifitas dengan berbagai prosedur pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa begawi cakak pepadun memiliki makna sebagai wujud dari penghormatan dan status sosial dalam masyarakat, sebagai pengaturan relasi dalam kekerabatan, dan sebagai mekanisme pelestarian budaya. Termasuk kedalam tipe tindakan sosial dari Max Weber yaitu Tindakan Rasional Instrumental yang mana sebelum melaksanakannya membutuhkan pertimbangan dan alat untuk mencapainya dan Tindakan Tradisional yang dilihat dari prosesi tahapannya yang berdasarkan kebiasaan dari nenek moyang yang diterima begitu saja tanpa persoalan. Begawi cakak pepadun juga memiliki hubungan dengan status sosial seseorang yang mencakup status sosial keluarga dan kelompoknya. Dilihat dari adanya pelaksanaan begawi cakak pepadun dan ditunjang dengan ekonomi yang tinggi serta berilmu pengetahuan yang baik status sosialnya menjadi tinggi dalam masyarakat lampung pepadun. Status sosial ini juga mencakup status sosial keluarga yang berada dalam satu garis keturunan yang mana akan terpandang yang merupakan bagian dari kelompok keluarga yang bergelar tinggi karena mampu melaksanakan begawi cakak pepadun. Sehingga seorang Punyimbang adat memiliki Kekuasaan dan wewenang terhadap anggota keluarga dan kekerabatan dibawah kepunyimbangannya. Kata Kunci: Begawi Cakak Pepadun, Status Sosialv ABSTRACT Begawi cakak pepadun is a traditional ceremony in taking the highest title in the Lampung pepadun custom which has been carried out from time to time by the community in instilling cultural values. This traditional ceremony can be interpreted as a symbol of social status in society. The title obtained is the highest title in the Lampung Pepadun traditional strata, namely the Suttan title. The problem in this thesis is what is the meaning of begawi cakak pepadun carried out by the Kebuayan Tegamoan community in Panaragan village and whether there is a relationship between begawi cakak pepadun with one's social status, family and group social status in Kebuayan Tegamoan, Panaragan village. The method used is a qualitative method, namely explaining or describing community conditions based on field conditions as they are in accordance with data from observations, interviews, and documentation. This research design uses a case study design by looking for an event or activity with various data collection procedures. The results of this study indicate that begawi cacak pepadun has meaning as a form of respect and social status in society, as a regulation of kinship relations, and as a cultural preservation mechanism. Included in the type of social action from Max Weber, namely Instrumental Rational Action which before carrying out requires considerations and tools to achieve it and Traditional Action which is seen from the procession of stages based on the habits of the ancestors who are taken for granted without problems. Begawi cacak pepadun also has a relationship with a person's social status which includes the social status of his family and group. Judging from the implementation of Begawi Cacak Pepadun and supported by a high economy and good knowledge, social status is high in the Lampung Pepadun community. This social status also includes the social status of families who are in the same lineage which will be respected who are part of a family group with high titles because they are able to carry out begawi cakak pepadun. So that a customary Punyimbang has power and authority over family members and kinship under his control. Keywords: Begawi Cakak Pepadun, Social Status

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 16 Sep 2021 04:00
Last Modified: 16 Sep 2021 04:00
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/15750

Actions (login required)

View Item View Item