TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH TENTANG PELAKSANAAN UPAH BURUH PETIK SAWIT DENGAN UPAH BORONGAN (Studi Kasus di Desa Batu Nangkop Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara)

SHOLIKHUL, HUDA (2021) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH TENTANG PELAKSANAAN UPAH BURUH PETIK SAWIT DENGAN UPAH BORONGAN (Studi Kasus di Desa Batu Nangkop Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of skripsi SHOLIKHUL HUDA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of skripsi  2.pdf] PDF
Download (2MB)

Abstract

ABSTAK Upah borongan ini dapat merugikan kedua belah pihak, dikarenakan ketidakpastian pendapatan buah sawit, lama waktu pekerjaan dan beban kerja. Kerugian dapat dialami pihak mu‟ajir, contoh Lukman merupakan salah satu buruh petik sawit, lukman bekerja memetik sawit milik Markum selaku musta‟jir, yang memiliki luas lahan perkebunan sawit seluas 1 ha, dengan upah borongan sebesar Rp 500.000. Namun setelah selesai pekerjaannya ternyata dalam memanen buah sawitnya memakan waktu yang lama dan beban kerja yang jelas lebih berat. Dan hasil buah sawit yang dipanen ternyata mencapai bobot hingga 5 Ton. Dengan perhitungan 5 Ton buah sawit dikalikan dengan harga Rp 1000 dan potongan 8%, sehingga uang hasil panen senilai Rp 4.600.000. Seharusnya dengan jumlah Tonase tersebut buruh sawit dapat menerima upah senilai Rp 1.500.000. bukan hanya Rp 500.000. Sedangkan kerugian dapat dialami oleh musta‟jir apabila buah sawit yang dipanen hanya sedikit. Selain itu juga upah dibayarkan paling cepat setelah 1 minggu panen. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Praktek pelaksanaan Upah Buruh Petik Sawit dengan upah borongan di Desa Batunangkop Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara? Bagaimana pandangan Hukum Ekonomi Syari‟ah tentang pelaksanaan upah buruh petik sawit dengan upah borongan di Desa Batunangkop Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara? Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk meneliti dan mengetahui mengenai praktek pelaksanaan upah buruh petik sawit dengan upah borongan di Desa Batunangkop Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Hukum Ekonomi Syari‟ah tentang Pelaksanaan Upah Buruh Petik Sawit dengan Upah Borongan di Desa Batu Nangkop Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara. Kemudian untuk jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian lapangan (field research), sedangkan untuk sifat penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi di Desa Batu Nangkop Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara. Dan Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode berfikir induktif. Hasil dari penelitian ini adalah akad upah terjadi diawali karena adanya ijab dan qabul yang dilakukan oleh (mu‟jir dan musta‟jir), upah yang diberikan berbentuk uang tunai dan upah diberikan paling cepat setelah satu minggu panen. Sedangkan Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah tentang pelaksanaan upah buruh petik sawit dengan upah borongan ini bila dikaitkan dengan konsep muamalah telah sesuai karena Rukun dan Syarat Ijarah dalam upah borongan petik sawit ini telah terpenuhi dan mengenai upah yang ditunda untuk dibayarkan dibolehkan karena sudah kesepakatan kedua belah pihak dan penundaan itu tidak disengajakan melainkan karena menunggu buah Sawit yang dipanen laku terjual terlebih dahulu sehingga dalam hal ini tidak ada pihak yang dirugikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 22 Apr 2021 04:13
Last Modified: 22 Apr 2021 04:13
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/13869

Actions (login required)

View Item View Item