PANDANGAN IBRAHIM HOSEN TENTANG WALI MUJBIR

ISAORA, ASTININGSIH (2021) PANDANGAN IBRAHIM HOSEN TENTANG WALI MUJBIR. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of Skripsi Full.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of Awal - BAB II dan Daftar Pustaka.pdf] PDF
Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Secara umum kerangka perwalian pernikahan berada dalam bingkai pemikiran bahwa penentuan calon pendamping baik istri maupun suami merupakan masalah yang paling serius bagi yang berhasrat ingin menikah. Proses ini hendaknya dilakukan dengan penuh kehati-hatian, karena akan mempengaruhi secara langsung terhadap tujuan pencapaian perkawinan yang diidealkan. Dalam perkawinan wali itu adalah seseorang yang bertindak atas nama mempelai perempuan dalam suatu akad nikah. Akad nikah dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak laki-laki yang dilakukan oleh mempelai laki-laki itu sendiri dan pihak perempuan yang dilakukan oleh walinya. Konteks saat ini wali mujbir sering disalah artikan sebagai landasan seorang wali memaksa anak perempuan nya yang masih gadis untuk menikah tanpa mempertimbangkan kemaslahatan anak gadis tersebut. Orang tua terutama Ayah sebagai wali mujbir tidak jarang memaksa anaknya untuk menikah dengan lelaki pilihannya. Pemaksaan kehendak tersebut karena Ayah maupun kakek merasa memiliki kedudukan sebagai wali yang merupakan salah satu dari rukun nikah. Wali mujbir yang sering diartikan dengan perkawinan paksa ulama terkemuka Indonesia yaitu Ibrahim Hosen memandang paksaan yang dimiliki oleh wali mujbir adalah dorongan kesantunannya. Hal ini dapat dikaji lagi supaya pengetahuan masyarakat tidak keliru mengenai hak ijbar yang dimiliki oleh wali mujbir. Berdasarkan pandangan Ibrahim Hosen tersebut maka perlu adanya analisis mengenai masalah tentang wali mujbir. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana pandangan Ibrahim Hosen tentang wali mujbir. 2. Bagaimana metode Istinbat hukum Ibrahim Hosen tentang wali mujbir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Ibrahim Hosen tentang wali mujbir, dan untuk mengetahui metode Istinbat hukum Ibrahim Hosen tentang wali mujbir. Secara teoritis, signifikansi penelitian ini diharapkan berguna sebagai kontribusi dalam rangka memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi ataupun bahan diskusi bagi para mahasiswa Fakultas Syari’ah, maupun masyarakat serta pengembangan ilmu-ilmu hukum Islam, khususnya yang berkaitan dengan wali mujbir. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi kepada pembaca mengenai pandangan Ibrahim Hosen tentang wali mujbir. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), penelitian ini bersifat deskriptif analisis. dalam penelitian ini menganalisis data dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deduktif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pandangan Ibrahim Hosen tentang wali mujbir yakni mengartikan wali yang mempunyai hak menikahkan anak gadisnya yang masih perawan tanpa meminta izinnya terlebih dahulu dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan syariat sesuai dengan fungsi ayah yang bertujuan baik untuk kemaslahatan anaknya. Jadi pemberian hak ijbar kepada ayah terhadap anak gadisnya, bukanlah berarti membenarkan perkawinan paksaan. Istinbat hukum Ibrahim Hosen dalam menetapkan hukum mengenai wali mujbir ialah berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Dalam memahami kedua hadis tersebut beliau menggunakan kaidah ushul fiqh dari aspek bahasa yaitu mafhum mukhalafah dan jenisnya mafhum sifat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 05 Apr 2021 04:28
Last Modified: 05 Apr 2021 04:28
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/13630

Actions (login required)

View Item View Item