IMPLEMENTASI FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT LAMPUNG DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN DI DESA SUKABUMI KECAMATAN BATU-BRAK KABUPATEN LAMPUNG BARAT

PERNI, WARDANI (2020) IMPLEMENTASI FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT LAMPUNG DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN DI DESA SUKABUMI KECAMATAN BATU-BRAK KABUPATEN LAMPUNG BARAT. Undergraduate thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI PERNI WARDANI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Oleh PERNI WARDANI Falsafah hidup masyarakat lampung merupakan bagian dari budaya yang ada di provinsi lampung. dan bagi masyarakat lampung falsafah hidup adalah tata cara dalam melangsungkan kehidupan, falsafah hidup merupakan tatanan moral. Bagi masyarakat lampung adat sai batin falsafah hidup disebut dengan bupiil bupesenggiri dengan unsurnya yaitu khopkhama delom bekekhja, bupudak waya, tetengah tetanggah, dan khepot delom mufakat. Desa sukabumi merupakan salah satu desa yang berada di provinsi lampung tepatnya berada di kabupaten lampung barat dan kecamatan batu-brak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bentuk implementasi dari falsafah hidup masyarakat lampung serta kendala dalam mengimplementasikan falsafah hidup masyarakat lampung dalam kehidupan sosial keagamaan di desa sukabumi kecamatan batu-brak kabupaten lampung barat. Melihat dari rumusan masalah, maka metode yang penulis gunakan adalah metode deskritif kualitatif, dan jenis dari penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) serta data yang didapat melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian yang penulis lakukan di desa sukabumi kecamatan batu-brak kabupaten lampung barat tentang “implementasi falsafah hidup masyarakat lampung dalam kehidupan sosial keagamaan di desa sukabumi kecamatan batu-brak kabupaten lampung barat” adalah bahwasanya di desa sukabumi ada gelar atau nama besar dalam strutur adat yang diberikan kepada seseorang dan bagi orang tidak yang tidak memiliki gelar dari struktur adat maka dia akan mencari dari bidang akademisi serta bertanggung jawab dengan gelar yang telah terlekat pada diri seseorang, ini merupakan salah satu bentuk dari juluk adok, bupudak waya/simah mesukhah atau bersikap ramah kepada siapa saja yang datang bertamu dan selalu menunjukkan wajah bisa terlihat dari sikap ceria serta tidak pelit yang tergambar dengan adanya budaya nikkuk, selalu membaur dengan masyarakat sekitar dengan tidak membeda-bedakan asal, suku, dan agama contohnya seperti menghadiri kegiatan pengajian yang merupakan implementasi dari tetengah tetanggah, serta membantu sesama atau bergotong royong bisa dilihat dari budaya tatikolan dan negak tarup yang merupakan bentuk dari khopkhama delom bekekhja/hiyokh sumbai/kiwak jingkau. Ada juga kendala dan tantangan dalam mengimplementasikan nya adalah karena kemajuan dan perkembangan zaman yang lebih memudahkan pekerjaan, budaya luar yang masuk dan dianggap lebih menarik dibandingkan dengan budaya lokal dan anakanak muda yang kurang dalam memaknai serta memahami budaya sendiri. Oleh karena itu, harapan penulis adalah anak-anak muda di desa sukabumi bisa mencintai, memahami, dan memaknai budaya, agar tetap lestari dan tidak hilang tergerus oleh zaman yang semakin berkembang. Kata Kunci: falsafah hidup, kehidupan sosial keagamaan, desa sukabumi

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 16 Dec 2020 03:35
Last Modified: 16 Dec 2020 03:36
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/12595

Actions (login required)

View Item View Item