ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH NU DAN LDII TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)

M. IQBAL, ABDUSSALAM (2020) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH NU DAN LDII TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Salah satu tujuan perkawinan adalah untuk memelihara berlakunya hubungan sosiologis antara pria dan wanita dalam rangka mengembangkan keturunan yang suci. Perkawinan suatu cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi hidup manusia untuk berkembang biak dalam kelestarian hidupnya, setelah masing-masing pasangan siap melakukan peranannya yang positif dalam mewujudkan tujuan perkawinan. Setiap keluarga mempunyai cita-cita menjadi keluarga yang sejahtera, ajaran Islam memberi perhatian besar terhadap penataan keluarga, perhatian besar dalam ajaran Islam terhadap penataan keluarga itu salah satunya berupa keluarga berencana atau biasa dikenal dengan sebutan KB. Keluarga Berencana merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk membatasi lajunya pertumbuhan penduduk yang sangat pesat karena semakin tingginya jumlah penduduk menyebabkan sulitnya mencari kebutuhan ekonomi dalam keluarga. Bagaimana pandangan Tokoh NU dan LDII tentang program Keluarga Berencana dan Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pandangan Tokoh NU dan LDII tentang program Keluarga Berencana ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat tokoh NU dan LDII tentang program KB sebagai upaya menekan angka kelahiran ditinjau dari aspek hukum Islam. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) yaitu pengumpulan data yang dilakukan di lapangan, sifat penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data dari lapangan dan sekunder adalah yang berasal dari buku tentang Keluarga Berencana. Metode yang digunakan adalah metode interview atau wawancara langsung oleh narasumber yaitu tokoh NU dan LDII Kota Bandar Lampung. Pengolahan data melalui pemeriksaan, penandaan, rekonstruksi dan sistematisasi data. Kemudian dianalisis dalam kerangka berfikir deduktif. Pandangan NU tentang program KB adalah membolehkan selama mengandung unsur kemashlahatan. Sementara menurut pandangan LDII membolehkan KB karena mengikuti program pemerintah selama tidak bertentangan dengan syariat. Melaksanakan program KB boleh dilakukan apabila bertujuan untuk menjarangkan jarak kehamilan supaya orang tua lebih konsentrasi untuk masa depan anaknya. Melaksanakan program KB atau tidak melaksanakan program KB semuanya baik selama didalamnya mengandung unsur kemaslahatan, apabila melaksanakan program KB tetapi yang didapatkan malah kemudharatan maka tidak diperbolehkan untuk ber-KB. Sesuai dengan kaidah fiqh yang berbunyi “mencegah kemudharatan lebih utama daripada mengambil kemashlahatan”. Apabila melakukan KB dengan alasan karena takut miskin maka tidak dibenarkan karena semua makhluk yang berada dimuka bumi telah Allah Swt. atur rezekinya masing-masing. Kesimpulannya bahwa tokoh NU dan LDII sama-sama membolehkan adanya program KB selama terdapat unsur kemaslahatan didalamnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 12 Oct 2020 04:13
Last Modified: 12 Oct 2020 04:13
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/11957

Actions (login required)

View Item View Item