STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN AKHLAK KELUARGA PADA PASANGAN NIKAH USIA MUDA DI DESA BANJARAN KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

FERDINO, EDY (2024) STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN AKHLAK KELUARGA PADA PASANGAN NIKAH USIA MUDA DI DESA BANJARAN KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI PERPUSTAKAAN.pdf] PDF
Download (5MB)
[thumbnail of SKRIPSI LENGKAP.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Pernikahan atau perkawinan, yakni akad yang ditetapkan syara’ untuk melegalkan bersenang-senang antara laki-laki dengan perempuan dan menghalalkannya. Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 bab 2, pasal 2 menjelaskan bahwa perkawinan menurut Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau miitsaaqon gholiidhan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. Kehidupan keluarga yang diawali dengan proses pernikahan mengandung makna spiritual yang suci dan agung, karena dengan terlaksana ijab qabul antara sepasang pengantin itu artinya apa yang diharapkan oleh Allah swt. Tidak sedikit orang melangsungkan pernikahan di usia muda dimana mereka seharusnya menggapai impian dan menghabiskan masa mudanya. Banyak penelitian menunjukkan bahwa semakin muda usia wanita menikah, semakin tinggi resiko terjadinya gangguan mental (seperti kecemasan, gangguan mood, dan depresi) di masa yang akan datang. Dalam sebuah keluarga, komunikasi berperan sangat penting, sebab dengan berkomunikasi pasangan dapat menyampaikan maksud serta keinginan satu sama lain dalam membina rumah tangga. Komunikasi sangat berperan dalam kehidupan bersosialiasi, bahkan pada proses membina rumah tangga, karena pada hakikatnya juga merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan. Fokus dan tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana strategi komunikasi dalam pembinaan akhlak keluarga pada pasangan nikah muda di Desa Banjaran Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Sumber data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Dalam hal ini data primer diperoleh dari penyuluh agama di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran dan pasangan pernikahan usia muda. Sedangkan data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari perantara berupa bukti, catatan atau laporan yang tersusun dalam arsip. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasil temuan penelitian strategi komunikasi yang diterapkan oleh penyuluh KUA Kec. Padang Cermin, yaitu: Mengenal komunikan, berarti mengenal pasangan nikah usia muda di Desa Banjaran Kec. Padang Cermin. Dengan cara mengenali atau bertanya�tanya kepada komunikan, strategi selanjutnya adalah menentukan pesan, yaitu terlebih dahulu dalam menentukan pesan yang akan disampaikan kepada komunikan (pasangan nikah usia muda). Menentukan metode, agar tercapainya dalam pembinaan akhlak keluarga pada pasangan nikah usia muda, Penyuluh menetapkan metode-metode, tujuannya adalah agar pesan yang disampaikan bisa diterima dan mudah dipahami oleh Pasangan nikah usia muda. Strategi selanjutnya adalah strategi membujuk. Strategi komunikasi yang merupakan panduan perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Dalam proses komunikasi, Penyuluh KUA Kecamatan Padang Cermin memegang peranan yang sangat penting dalam mementukan kualitas dan kuantitas pembinaan yang akan dilaksanakannya. Kata kunci : Strategi komunikasi, Pembinaan akhlak keluarga, Pasangan nikah usia muda.ABSTRACT Marriage or matrimony, which is a contract established by sharia' to legalize having fun between men and women and making it lawful. Law Number 1 of 1974 chapter 2, article 2 explains that marriage according to Islam is a marriage, namely a very strong contract or miitsaaqon gholiidhan to obey Allah's commands and carrying them out is worship. Family life which begins with the marriage process contains a holy and great spiritual meaning, because the implementation of the marriage agreement between the bride and groom means what Allah SWT hopes for. Not a few people get married at a young age when they should be achieving their dreams and spending their youth. Many studies show that the younger a woman gets married, the higher the risk of mental disorders (such as anxiety, mood disorders and depression) in the future. In a family, communication plays a very important role, because by communicating couples can convey each other's intentions and desires in building a household. Communication plays a very important role in social life, even in the process of building a household, because in essence it is also a communication process, namely the process of conveying messages from the message source. The focus and aim of this research is to find out communication strategies in fostering family morals for young married couples in Banjaran Village, Padang Cermin District, Pesawaran Regency. This research is descriptive qualitative, namely research that attempts to explain the solution to current problems based on data, so it also presents data, analyzes and interprets it. Primary data sources are research data sources obtained directly from original sources without intermediaries. In this case, primary data was obtained from religious counselors at the Religious Affairs Office (KUA) Padang Cermin District, Pesawaran Regency and young married couples. Meanwhile, secondary data is a source of data obtained from intermediaries in the form of evidence, notes or reports arranged in archives. This research uses a purposive sampling technique, namely a sampling technique with certain considerations. The results of research findings on communication strategies implemented by KUA Kec. Padang Cermin, namely: Getting to know your communicants, means getting to know young married couples in Banjaran Village, District. Mirror Field. By recognizing or asking questions to the communicant, the next strategy is to determine the message, namely first determining the message that will be conveyed to the communicant (young married couples). Determining methods, in order to achieve the development of family morals in young married couples, counselors determine methods, the aim of which is so that the message conveyed can be accepted and easily understood by young married couples. The next strategy is the persuasion strategy. Communication strategy which is a communication planning guide with communication management to achieve predetermined goals. This communication strategy must be able to show how practical operations must be carried out, in the sense that the approach can be different at any time depending on the situation and conditions. In the communication process, the Padang Cermin District KUA Extension Officer plays a very important role in determining the quality and quantity of coaching that will be carried out. Keyword : Communication strategies, family moral development, young married couple.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 28 Aug 2024 02:52
Last Modified: 28 Aug 2024 02:52
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/34983

Actions (login required)

View Item View Item