Suhada, S
(2017)
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO YANG
BEREDAR DI ENAM PASAR TRADISIONAL
BANDAR LAMPUNG.
Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.
Abstract
Penggunaan formalin sudah dilarang dalam makanan berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/IX/88, tetapi kenyataannya masih banyak makanan
termasuk bakso yang mengandung formalin. Banyak orang yang belum mengetahui
bahwa mengkonsumsi bahan pangan (makanan) seperti tahu, mie, bakso, ayam, ikan
dan bahkan permen, yang berformalin dalam beberapa kali saja belum merasakan
akibatnya. Tapi efek dari bahan pangan (makanan) berformalin baru bisa terasa
beberapa tahun kemudian. Menurut IPCS (International Programme on Chemical
Safety), secara umum ambang batas aman di dalam tubuh adalah 1 miligram per liter.
Bila formalin masuk ke tubuh melebihi ambang batas tersebut, maka dapat
mengakibatkan gangguan pada organ dan sistem tubuh manusia. Akibat yang
ditimbulkan tersebut dapat terjadi dalam waktu singkat atau jangka pendek, dan
dalam jangka panjang, baik melalui hirupan, kontak langsung atau tertelan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memeriksa ada atau tidaknya kandungan formalin yang
terdapat pada bakso yang beredar di enam pasar tradisional Bandar Lampung.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dua puluh sampel bakso
yang diidentifikasi didapatkan dari pedagang bakso yang memiliki warung menetap
di enam pasar tradisional yang terdapat di Kota Bandar Lampung. Pemeriksaan
kualitatif dilakukan dengan dua metode, yaitu dengan Colorimetric KIT Tes dan
dengan larutan fenilhidrazin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua puluh sampel tersebut dinyatakan negatif
formalin baik menggunakan Colorimetric KIT Tes maupun mengunakan larutan
fenilhidrazin. Dengan demikian tidak terdapat kandungan formalin pada bakso yang
beredar di enam pasar tradisional Bandar Lampung dan bakso tersebut dinyatakan
aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Kata kunci :Formalin, Bakso, Bandar Lampung
Actions (login required)
 |
View Item |