ANALISIS PERKAWINAN TERHADAP WANITA YANG DIHAMILI OLEH ORANG LAIN DALAM PERSPEKTIF ULAMA NAHDHOTUL ULAMA, LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA DAN PERSATUAN ISLAM

AYUB, QULYUBBI JAMIL (2025) ANALISIS PERKAWINAN TERHADAP WANITA YANG DIHAMILI OLEH ORANG LAIN DALAM PERSPEKTIF ULAMA NAHDHOTUL ULAMA, LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA DAN PERSATUAN ISLAM. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Pernikahan wanita yang hamil diluar nikah menjadi masalah yang diperdebatkan dikalangan para ulama madzhab, begitupula ulama masa kini. Perbedaan pendapat tersebut menjadi kebimbangan di kalangan masyarakat Islam, seperti pelaksaan pernikahan wanita yang telah hamil dari hasil zina perbedaan pendapat di kalangan ulama membuat masyarakat bimbang dalam menentukan hukum. Kasus pernikahan wanita yang telah dihamili orang lain pembahasannya akan melebar kepada status anak yang dihasilkan dari perbuatan zina orang tuanya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana hukum menikahi wanita yang sudah hamil di luar nikah dalam perspektif ulama Nahdhotul Ulama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia Dan Persatuan Islam? Dan Bagaimana status anak yang lahir diluar nikah atas dasar dihamili oleh orang lain dalam perspektif ulama Nahdhotul Ulama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia Dan Persatuan Islam? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud menafsirkan fenomena yang terjadi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif, hasil penelitian ini akan dideskripsikan dengan kata-kata. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Data yang telah terkumpul kemudian direduksi, di display dan diverifikasi untuk ditarik kesimpulannya. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat tiga pendapat ulama Nahdlotul Ulama, Ulama Lembaga Dakwah Islam Indonesia dan Ulama Persatuan Islam dengan landasan ayat Al Qur’an yang berbeda. Ulama Nadlotul Ulama berpendapat bahwa menikahi wanita yang telah dihamili oleh orang lain hukumnya boleh dan sah berdasarkan Suray An Nisa ayat 22-24. Ulama Lembaga Dakwah Islam Indonesi berpendapat bahwa tidak sah dan haram hukumnya menikahi wanita yang telah dihamili oleh orang lain berdasarkan dalil surat An Nur ayat 3. Terakhir pendapat Ulama Persatuan Islam berpendapat bahwa menikahi wanita yang telah dihamili oleh orang lain adalah haram atau tidak sah berdasarkan dalil surat At Talaq ayat 4. Adapun hukum status anak hasil zina menurut ketiga ulama tersebut adalah suci, anak hasil zina dirugikan dengan tidak memiliki nasab atas ayah biologisnya. Kata Kunci: Menikahi wanita hamil, Ulama Nahdlotul Ulama, Ulama Lembaga Dakwah Islam, Ulama Persatuan Islam. ABSTRACT Marriage of women who are pregnant outside of marriage is a debated issue among scholars of the madzhab, as well as scholars today. The difference of opinion is a concern among the Islamic community, such as the implementation of the marriage of a woman who has become pregnant from adultery, differences of opinion among scholars make society hesitant in determining the law. The case of the marriage of a woman who has been impregnated by someone else, the discussion will widen to the status of a child resulting from the adultery of his parents. Based on these problems, the formulation of the problem in this study is What is the law on marrying women who are pregnant outside of marriage from the perspective of scholars of Nahdhotul Ulama, the Indonesian Islamic Propagation Institute and Persatuan Islam? And What is the status of children born outside of marriage on the basis of being impregnated by others from the perspective of scholars of Nahdhotul Ulama, the Indonesian Islamic Propagation Institute and Persatuan Islam? This study uses a qualitative method, namely research that intends to interpret the phenomena that occur. The research approach used is descriptive, the results of this study will be described in words. The data collection methods in this study are interviews, documentation and observation. The data that has been collected is then reduced, displayed and verified to draw conclusions. The results of this study explain that there are three opinions of Nahdlotul Ulama scholars, Indonesian Islamic Propagation Institute scholars and Islamic Unity scholars based on different verses of the Qur'an. Nahdlotul Ulama scholars are of the opinion that marrying a woman who has been impregnated by someone else is permissible and valid based on Suray An Nisa verses 22-24. Indonesian Islamic Propagation Institute scholars are of the opinion that it is invalid and forbidden to marry a woman who has been impregnated by someone else based on the argument of Surah An Nur verse 3. Finally, the opinion of Islamic Unity scholars is that marrying a woman who has been impregnated by someone else is forbidden or invalid based on the argument of Surah At Talaq verse 4. The law of the status of children from adultery according to the three scholars is pure, children from adultery are harmed by not having a lineage to their biological father. Keywords: Marrying A Pregnant Woman, Cleric Nahdotul Ulama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia And Persatuan Islam.

Actions (login required)

View Item