ZAKAT USAHA PENJUALAN TANAH TIMBUNAN DALAM TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi di Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran)

ALWAZIR, GUNA PUTRA (2024) ZAKAT USAHA PENJUALAN TANAH TIMBUNAN DALAM TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi di Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PERPUS 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (5MB)
[thumbnail of SKRIPSI ALWAZIR GUNA PUTRA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Zakat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam sebagai bagian dari rukun Islam, yang berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu meringankan beban sesama. Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum terlaksananya pembayaran zakat dari hasil usaha tanah timbunan yang ada di Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran, dimana pemilik lahan tanah timbunan tersebut tidak membayarkan atau menunaikan zakat harta (maal) nya selama mereka menjalankan usahanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini mengapa belum terlaksananya zakat dari hasil penjualan tanah timbunan di Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran?. Dan bagaimana perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadapa belum terlaksananya zakat dari hasil penjualan tanah timbunan di Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran?. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan Pendekatan kualitatif sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa lisan seseorang, dan perilaku yang dapat diamati. Sumber data yang digunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode pengolahan data melalui editing dan sistemazing, sedangkan analisa data menggunakan kerangka deduktif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pemilik lahan tanah timbunan di Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran. Mengenai zakat usaha tanah timbunan yang termasuk dalam zakat harta (maal), dimana pemiliki lahan atau si pengusaha tanah timbunan ini mereka sudah menjalankan usahanya kurang lebih 2 tahun lamanya. Tetapi pemilik lahan tidak melaksanakan zakat apa yang seharusnya diperintahkan dalam islam. Semua syarat dalam melaksanakan zakat harta (zakat maal) sudah terpenuhi oleh pemilik lahan. Akan tetapi para pemilik lahan tidak melaksanaknnya karena enggan membayar zakat, mereka merasa tidak cukup untuk hidup mereka dan juga kurangnya pemahaman lebih tentang zakat harta karena mereka hanya mengetahui tentang zakat fitrah saja. Maka menurut perspektif Hukum Ekonomi Syariah, tidak membayarkan zakat maal (zakat harta) dianggap sebagai pelanggaran terhadap Syariah dan kewajiban agama yang memiliki konsekuensi hukum dan ekonomi baik di dunia maupun di akhirat. Kata Kunci : Zakat, Tanah Timbunan, Zakat mal, Hukum Ekonomi Syariah. ABSTRACT Zakat is an obligation that must be carried out by every Muslim as part of the pillars of Islam, which functions to clean up wealth and help lighten the burdens of others. The problem in this research is that zakat payments have not been implemented from the results of the landfill business in Gunung Sari Village, Way Khilau District, Pesawaran Regency, where the owners of the landfill land do not pay or pay zakat on their assets (maal) while they are running their business. The aim of this research is to find out why zakat maal has not been implemented in Gunung Sari Village, Way Khilau District, Pesawaran Regency. The formulation of the problem in this research is why zakat has not been implemented from the sale of landfill in Gunung Sari Village, Way Khilau District, Pesawaran Regency? And what is the perspective of Sharia Economic Law regarding the non-fulfillment of zakat from the sale of hoarded land in Gunung Sari Village, Way Khilau District, Pesawaran Regency? This type of research includes field research, using a qualitative research approach that produces descriptive data in the form of a person's words and observable behavior. The data sources used are primary data and secondary data. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The data processing method is through editing and systematizing, while data analysis uses a deductive framework. Based on research conducted on landfill land owners in Gunung Sari Village, Way Khilau District, Pesawaran Regency. Regarding zakat on hoarded land businesses, which is included in zakat on assets (maal), where the land owner or entrepreneur of the hoarded land has been running the business for approximately 2 years. But the land owner does not carry out the zakat that is required in Islam. In an analysis of Sharia Economic Law on the problem of zakat on landfill business in Gunung Sari Village, Way Khilau District, Pesawaran Regency. All conditions for carrying out zakat on assets (zakat maal) have been fulfilled by the land owner. However, the land owners do not implement it because they are reluctant to pay zakat, they feel it is not enough for their lives and also lack more understanding about zakat on property because they only know about zakat fitrah. So according to the perspective of Sharia Economic Law, not paying zakat maal (zakat on assets) is considered a violation of Sharia and religious obligations which has legal and economic consequences both in this world and in the afterlife. Keywords: Zakat, Landfill, Zakat mal, Sharia Economic Law.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ekonomi Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 18 Dec 2024 02:13
Last Modified: 18 Dec 2024 02:13
URI: https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/36640

Actions (login required)

View Item View Item