AULIA, AMRINA ROSADA (2024) PERAN WANITA HINDU DHARMA INDONESIA (WHDI) DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA HINDU DI BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.
![]() |
PDF
Download (6MB) |
![]() |
PDF
Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) merupakan organisasi wanita Hindu yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan & keagamaan yang sudah berdiri sejak 1970-an. Organisasi ini bersifat lokal dan sporadis di sebagian wilayah Indonesia dengan nama yang berbeda-beda. Sedangkan untuk pembentukan WHDI di Provinsi lampung dibentuk pada tahun 2002 yang merupakan lanjutan dari pembentukan WHDI Pusat atas arahan Bimas Hindu untuk membentuk organisasi WHDI secara meluas diseluruh Indonesia. Dengan latar belakang yang sama yaitu kesepakatan dari para wanita Hindu untuk membentuk wadah aspirasi wanita Hindu yang tidak hanya secara lokal namun juga meluas, dengan tujuan untuk membina wanita Hindu dan ikut berperan serta dalam bermasyarakat, berbangsa bernegara serta mencapai Jagadhita dan Mokhsa. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peran Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dalam meningkatkan solidaritas sosial pada wanita Hindu? Dan bagaimana strategi yang dilakukan oleh Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dalam meningkatkan solidaritas sosial pada wanita Hindu untuk meningkatkan soidaritas sosial wanita Hindu? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dalam meningkatkan solidaritas sosial pada wanita Hindu dan untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dalam meningkatkan solidaritas sosial pada wanita Hindu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menjelaskan kondisi masyarakat berdasarkan data yang bersifat apa adanya di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaiu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari narasumber melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara langsung, yang berkaitan dengan peran Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dalam meningkatkan solidaritas sosial. Sedangkan data sekunder diambil dari dokumentasi berupa AD/ART WHDI Provinsi Lampung, buku-buku serta jurnal yang berkaitan dengan topik yang diteliti serta dokumentasi foto pada saat kegiatan berlangsung. Adapun pengambilan informan menggunakan Teknik purposive sampling melalui beberapa kriteria yang telah ditentukan penulis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas sosial oleh Emile Durkheim dan teori gender 3 aliran milik Edward Wilson yang digunakan untuk menganalisis hasil temuan yang ada dilapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) memiliki peran yang aktif dalam meningkatkan solidaritas sosial wanita Hindu, peran-peran tersebut diantaranya adalah menjadi wadah bagi wanita hindu untuk berorganisasi, menyediakan dukungan emosional dan sosial, menjadi perantara dengan komunitas lainnya, dan menyelenggarakan kegiatan sosial. Selanjutnya hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa strategi yang telah dilaksanakan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) telah berhasil dan berjalan dalam meningkatkan solidaritas sosial wanita Hindu di Bandar Lampung, strategi-strategi tersebut adalah mengadakan seminar sosialisasi bertemakan solidaritas sosial, mengadakan pertemuan rutin, kegiatan sosial, dan menjalin hubungan dengan organisasi luar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah WHDI berfungsi sebagai wadah yang memfasilitasi konstruksi identitas gender wanita Hindu. Melalui interaksi sosial dalam organisasi ini, wanita Hindu dapat mengeksplorasi dan memperkuat aspek-aspek identitas gender mereka yang terkait dengan agama dan budaya Hindu sesuai dengan teori gender aliran naturalisme. Selanjutnya solidaritas sosial pada Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) menunjukan kecenderungan pada solidaritas sosial mekanik, dimana solidaritas mekanik terbentuk karena adanya kesamaan anggota masyarakat. Anggota tersebut terikat antara satu sama lain karena adanya kesamaan emosional, kepercayaan, serta adanya komitmen moral. Durkheim juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam meningkatkan solidaritas sosial. Kesadaran kolektif terjadi ketika individu memiliki kesamaan nilai, keyakinan, dan tujuan yang sama. Kesadaran ini memungkinkan individu untuk saling percaya dan membantu satu sama lain, sehingga meningkatkan solidaritas sosial. Kata Kunci: WHDI, Solidaritas Sosial. ABSTRACT The Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) is a Hindu women's organization engaged in social and religious activities, established since the 1970s. This organization operates locally and sporadically in some regions of Indonesia under different names. Meanwhile, the establishment of WHDI in Lampung Province was formed in 2002 as a continuation of the central WHDI formation, following the direction of Bimas Hindu to expand WHDI organizations throughout Indonesia. With the same background, which is the agreement of Hindu women to create a platform for Hindu women’s aspirations, not only locally but also more broadly, the organization aims to foster Hindu women and actively participate in society, the nation, and the state while achieving Jagadhita and Moksha. The research problem in this study is how the role of Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) enhances social solidarity among Hindu women? And what strategies are employed by Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) to increase social solidarity among Hindu women? The purpose of this study is to determine the role of Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) in enhancing social solidarity among Hindu women and to identify the strategies implemented by Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) to strengthen this solidarity. This research is a descriptive qualitative study that explains societal conditions based on actual data collected in the field. The data used in this research is divided into two categories: primary data and secondary data. Primary data is directly obtained from sources through data collection techniques such as observation and direct interviews, related to the role of Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) in enhancing social solidarity. Meanwhile, secondary data is obtained from documentation such as WHDI Lampung Province’s bylaws (AD/ART), books, journals related to the research topic, and photo documentation during the events. The informants were selected using purposive sampling techniques based on certain criteria determined by the researcher. The theories used in this research include Emile Durkheim’s social solidarity theory and Edward Wilson’s three streams of gender theory, which are used to analyze the field findings. The results of this study show that Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) plays an active role in enhancing social solidarity among Hindu women. These roles include being a platform for Hindu women to organize, providing emotional and social support, serving as an intermediary with other communities, and organizing social activities. Additionally, the findings reveal that the strategies implemented by Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) have been successful in improving social solidarity among Hindu women in Bandar Lampung. These strategies include holding seminars themed around social solidarity, organizing regular meetings, conducting social activities, and building relationships with external organizations. The conclusion of this research is that WHDI functions as a platform that facilitates the construction of Hindu women's gender identity. Through social interactions within this organization, Hindu women can explore and strengthen aspects of their gender identity related to Hindu religion and culture, in line with the naturalism stream of gender theory. Furthermore, social solidarity within Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) tends to reflect mechanical solidarity, where solidarity is formed due to the similarity of members. These members are bound to one another through emotional similarities, shared beliefs, and moral commitments. Durkheim also emphasizes the importance of collective consciousness in strengthening social solidarity. Collective consciousness occurs when individuals share common values, beliefs, and goals, which enable trust and mutual support, thereby increasing social solidarity. Keywords: WHDI, Social Solidarity.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Sosiologi Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama |
Depositing User: | LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI |
Date Deposited: | 17 Dec 2024 03:21 |
Last Modified: | 17 Dec 2024 03:21 |
URI: | https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/36627 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |