IJTIHAD HAKIM DALAM MEMUTUS HAK WANITA PASCA CERAI GUGAT DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA (Analisis Terhadap Putusan-Putusan Pengadilan Agama di Indonesia)

SANUSI, S3 HKI (2024) IJTIHAD HAKIM DALAM MEMUTUS HAK WANITA PASCA CERAI GUGAT DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA (Analisis Terhadap Putusan-Putusan Pengadilan Agama di Indonesia). Doctoral thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam ketentuan normatif hak-hak wanita pasca perceraian melalui mekanisme cerai gugat belum diatur secara eksplisit, termasuk dalam Kompilasi Hukum Islam. Hal tersebut berbeda dengan cerai talak di mana hak-hak wanita dinyatakan secara tegas sebagaimana ketetapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Absennya ketentuan tersebut, nyatanya berpengaruh pada lahirnya putusan-putusan Pengadilan Agama yang abai perihal hak-hak wanita pasca cerai gugat. Hal tersebut selain menimbulkan diferensasi hak-hak wanita pasca perceraian, juga berdampak buruk terhadap semangat perlindungan perempuan. Pertanyaan dalam penelitian ini, pertama, Apa yang menjadi pertimbangan hukum majelis hakim Pengadilan Agama (Tanjungkarang, Metro, Magelang, Sidoarjo, Nabire, dan Mahkamah Agung RI) dalam menetapkan nafkah iddah dan mut’ah dalam putusan perkara cerai gugat? Kedua, Apakah putusan hakim tersebut sudah tepat jika dianalisis dari teori penemuan hukum, mubadalah dan teori kaidah fikih tentang kebijakan pemimpin negara? Ketiga, Apa relevansi hasil analisis tersebut terhadap pembaruan hukum Islam di Indonesia? Metodologi dalam penelitian ini bersifat yuridis normatif yang dianalisis melalui teori penemuan hukum, teori mubadalah serta teori kaidah fikih tentang kebijakan pemimpin negara. Dapat disimpulkan bahwa pertimbangan majelis hakim yang menetapkan nafkah iddah dan mut’ah dalam perkara cerai gugat adalah aturan dan yurisprudensi yang ada, didukung dengan penemuan hukum oleh hakim. Putusan putusan yang menetapkan hak-hak wanita pasca cerai gugat seperti nafkah iddah dan mut’ah telah sesuai dengan semangat penemuan hukum serta selaras dengan teori mubadalah. Akan tetapi, memang masih dibutuhkan payung hukum yang lebih kuat sehingga pembaruan hukum keluarga Islam di Indonesia khususnya yang mengatur tentang hak-hak wanita pasca cerai gugat menjadi sebuah keniscayaan. Kata Kunci : Ijtihad, Hakim, Cerai Gugat, Nafkah Iddah, Mut’ah, Kompilasi Hukum Islam vi IJTIHAD HAKIM DALAM MEMUTUS HAK WANITA PASCA CERAI GUGAT DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA IJTIHAD HAKIM DALAM MEMUTUS HAK WANITA PASCA CERAI GUGAT DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA vii ABSTRACT In the normative provisions of post-divorce women's rights through a contested divorce mechanism have not been explicitly regulated, including in the Compilation of Islamic Law. This is different from talak divorce where women's rights are expressly stated as stipulated in Law Number 1 of 1974 and the Compilation of Islamic Law. The absence of this provision, in fact, had an effect on the issuance of the decisions of the Religious Courts which neglected women's rights after the divorce was contested by women. In addition to causing differentiation of women's rights after divorce, this has also had a negative impact on the spirit of women's protection.The questions in this research are, first, What are the legal considerations for the panel of judges at the Religious Courts (Tanjungkarang, Metro, Magelang, Sidoarjo, Nabire and the Supreme Court of the Republic of Indonesia) in determining iddah and mut'ah maintenance in rulings on divorce cases? Second, is the judge's decision correct when analyzed from the theory of legal discovery and mubbaik? Third, what is the relevance of the results of this analysis to the reform of Islamic law in Indonesia? The research methodology in this study is normative juridical which is analyzed through the theory of legal discovery, and the theory of mubadalah. It can be concluded that the considerations of the panel of judges determining iddah and mut'ah maintenance in divorce cases are the existing rules and jurisprudence, supported by legal findings by judges. Decisions that stipulate women's rights post-divorce are contested in accordance with the spirit of legal discovery and in harmony with the ideology of mubadalah. In the end, the reform of Islamic family law in Indonesia, especially those governing women's rights after divorce, is a necessity. Keywords : Ijtihad, Judge, Divorce Lawsuit, Nafkah Iddah, Mut'ah, Compilation of Islamic Law viii IJTIHAD HAKIM DALAM MEMUTUS HAK WANITA PASCA CERAI GUGAT DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA IJTIHAD HAKIM DALAM MEMUTUS HAK WANITA PASCA CERAI GUGAT DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA ix صخلم ميظنت متي لم ةحارص ؽلاطلا ةيلآ وأ عللخا ؿلاخ نم جوزلا نم اهقارف دعب ةأرلما ؽوقح في ةيملاسلإا ةعيرشلا ةعوممج في كلذك متي لم امك ،يسينودنلإا يعضولا فوناقلا (KHI) اذىو . مقر فوناقلا في ويلع صوصنم وى امك ةحارص ةأرلما ؽوقح ركذ متي ثيح ؽلاطلا نع فلتيخ 1 ةنسل 1791 ةدلاو ىلع رثأ صنلا اذى بايغل فاك ، عقاولا في و .ةيملاسلإا ةعيرشلا ةعوممجو رارق في ببستلا لىإ ةفاضلإاب .ؽلاطلا في نعطلا دعب ةأرلما ؽوقح تلهمأ تيلا ةينيدلا مكالمحا تا كلذبف .ةأرلما ةياحم حور ىلع بيلس يرثأت كلذل فاك دقف ، ؽلاطلا دعب ةأرلما ؽوقح في ةقرفتلا في ةاضقلا ةئيله ةينوناقلا تارابتعلاا يى ام ، ًلاوأ ، يى ةساردلا هذى في ةلئسلأا فوكت مكالمحا ةيروهملج ايلعلا ةمكلمحاو ،ييربان ،وجراوديس ،جنلايجام ،وترم ،جناراكنجونجات( ةينيدلا دنع حيحص يضاقلا رارق لى ، ا ً يناث ؟ؽلاطلا ـاكحأ في ةعتلماو ةدعلا ةقفن ديدتح في )ايسينودنإ تلا اذى جئاتن ةقلاع ام ، ا ً ثلاث ؟كيبلماو نيوناقلا ؼاشتكلاا ةيرظن نم وليلتح ديدجتب ليلح يرايعم نيوناق جهنم وى ةساردلا هذى في ثحبلا جهنم فإ ؟ايسينودنإ في ةيملاسلإا ةعيرشلا دعاوقلا ةيرظنو ، لحابلما ةيرظنو ، نيوناقلا ؼاشتكلاا ةيرظن ؿلاخ نم وليلتح متيو ، وتعيبطب تيلا ةاضقلا ةئيى تارابتعا فأ جاتنتسلاا نكيم .ةلودلا ةداق تاسايس في ةيهقفلا ةدعلا ةقفن ددتح لصوت تيلا ةينوناقلا جئاتنلاب ـوعدلما مئاقلا داهتجلااو دعاوقلا يى ؽلاطلا اياضق في ةعتلما ةقفنو حور قفو ؽلاطلا دعب ةأرلما ؽوقح ىلع صنت تيلا تارارقلا في نعطلا متي .ةاضقلا اهيلإ دوجو ـدع ىدأ .ةلبلما ةيجولويديأ عم ىشامتي ابمو نيوناقلا ؼاشتكلاا ةأرلما ؽوقبح قلعتت ـاكحأ نم ةصاخ ، ةلادعلاب ةأرلما ساسحإ بارطضا لىإ ويلع عزانتلما ؽلاطلا في )ةعتلماو ةدعلا معد( ةرسلأا فوناق حلاصإ دعي ، ةياهنلا في .فاسنلإا ؽوقح كلذكو ، يعامتجلاا عونلا روظنم طلا دعب ةأرلما ؽوقح مكتح تيلا كلت ةصاخو ، ايسينودنإ في يملاسلإا .ةرورض ، ؽلا ةيسيئرلا تاملكلا : ةيملاسلإا ةعيرشلا فينصت ،ةعتلما ،ةدعلا ةقفن ،ؽلاطلا ىوعد ،يضاقلا ،داهتجلاا

Actions (login required)

View Item