PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN IPAS PESERTA DIDIK KELAS V Di SD NEGERI 3 KALIAWI BANDAR LAMPUNG

DEA, JULIA ANANDA (2024) PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN IPAS PESERTA DIDIK KELAS V Di SD NEGERI 3 KALIAWI BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (4MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di kelas V SDN 3 Kaliawi, masih ada permasalahan yang di temukan khususnya pada pelajaran IPAS. Selama ini dalam proses belajar mengajar guru kurang menerapkn model-model pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan saja, selain itu guru juga kurang menggunakan model yang bervariasi sehingga mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal ini menyebabkan nilai rata-rata kemampuan siswa juga masih dibawah standar yang diharapkan sehingga belum mencapai Ketuntasan Kriteria Minimum yang di terapakan di sekolah tersebut. Metode ceramah dan tanya jawab ini kurang cocok dengan tingkah laku siswa yang masih kecil sehingga siswa bosan dengan pelajaran tersebut, dan guru juga sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti tentang apa yang sudah dijelaskan. Bila model ini selalu digunakan dapat membuat siswa menjadi bosan sehingga proses belajar mengajar kurang efektif. Perilaku terhadap kreativitas siswa kelas V di SD Negeri 3 Kaliawi Bandar Lampung dalam penerapan model project based learning pada pembelajaran IPAS, memiliki nilai kreativitas yang cukup rendah. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu Metode Penelitian Tindakan Kleas atau Classroom Action Research dengan model Kemmis dan Mc Taggart. Action Research mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Penelitian tindakan kelas juga dapat dikatakan bahwa pihak yang terlibat dalam PTK mencoba untuk mengembangkan kemampuan serta mendeteksi dan memecahkan sebuah masalah-masalah yang terjadi dalam suatu pembelajaran dikleas melalui tindakan kelas bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau dapat memperbaiki situasi kemudian serta cermat mengamati pelaksanaanbya untuk mengukur tindakan keberhasilan. Alat pengumpul data terdiri dari Observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data penelitian tindakan iii kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada siklus I, aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Project Based Learning (PBL) berada pada kategori cukup dengan persentase 64,21, di mana guru perlu memperbaiki kemampuan mengapersepsi pembelajaran dan membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil kerja mereka. Pada siklus II, aktivitas guru meningkat menjadi 77,89 (kategori baik), ditandai dengan kemampuan guru yang sudah optimal dalam mengelola pembelajaran, membimbing siswa, serta mengatasi siswa yang tidak fokus. Aktivitas siswa pada siklus I juga berada dalam kategori cukup dengan persentase 63, di mana siswa masih kurang mampu mengidentifikasi masalah, bekerja sama dalam proyek, dan mematuhi waktu yang ditetapkan. Pada siklus II, aktivitas siswa meningkat menjadi 77 (kategori baik), menunjukkan mereka lebih aktif dan tepat waktu dalam menyelesaikan proyek. Kreativitas siswa pada siklus I tercatat dengan nilai rata-rata 65,48% (kategori sedang), namun pada siklus II meningkat menjadi 82,88% (kategori tinggi), menunjukkan bahwa penerapan model PBL dalam pembelajaran IPA telah memberikan dampak positif terhadap kreativitas siswa. Kata Kunci: Model Project Based Learning, Kreativitas, Pembelajaran IPAS , Peserta Didik iv ABSTRACT Based on the results of observations that the author has made in class V of SDN 3 Kaliawi, there are still problems found, especially in science and science lessons. So far, in the teaching and learning process, teachers have not applied learning models enough, teachers only use lecture, question and answer and assignment methods, apart from that, teachers also don't use a variety of models, resulting in students being less motivated to learn. This causes the average score of students' abilities to still be below the expected standard so that they have not reached the completion of the Minimum Criteria applied at the school. This lecture and question and answer method is not suitable for the behavior of young students so that students get bored with the lesson, and it is also difficult for teachers to know whether all students have understood what has been explained. If this model is always used, it can make students bored so that the teaching and learning process is less effective. The behavior towards creativity of class V students at SD Negeri 3 Kaliawi Bandar Lampung in implementing the project based learning model in science and science learning, has a fairly low creativity score. In this research, the method used is the Kleas Action Research Method or Classroom Action Research with the Kemmis and Mc Taggart models. Action Research has an important role in improving the quality of learning if implemented properly and correctly. Classroom action research can also be said that the parties involved in PTK try to develop abilities and detect and solve problems that occur in a classroom lesson through meaningful classroom actions that are calculated to solve the problem or improve the situation later and carefully observe the implementation to measure action of success. Data collection tools consist of observation, tests and documentation. Analysis of classroom action research data consists of four stages, namely planning, implementing actions, observing and reflecting. Based on the research results, it shows that in cycle I, teacher activities in managing learning using the Project Based Learning v (PBL) model were in the sufficient category with a percentage of 64.21, where teachers needed to improve their ability to perceive learning and guide students in presenting the results of their work. In cycle II, teacher activity increased to 77.89 (good category), indicated by the teacher's optimal ability in managing learning, guiding students, and dealing with students who were not focused. Student activities in cycle I were also in the sufficient category with a percentage of 63, where students were still less able to identify problems, work together on projects, and adhere to the set time. In cycle II, student activity increased to 77 (good category), indicating they were more active and timely in completing projects. Student creativity in cycle I was recorded with an average score of 65.48% (medium category), but in cycle II it increased to 82.88% (high category), indicating that the application of the PBL model in science learning has had a positive impact on student creativity. Keywords: Project Based Learning Model, Creativity, Science Learning, Students

Actions (login required)

View Item