NILAI-NILAI SOSIAL KEAGAMAAN PADA PROSESI RITUAL PERSATUAN PENCAK SILAT KUTTAU LAMPUNG DI DESA LABUHAN RATU KECAMATAN LABUHAN RATU KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

INDAH, OKTA SARI (2024) NILAI-NILAI SOSIAL KEAGAMAAN PADA PROSESI RITUAL PERSATUAN PENCAK SILAT KUTTAU LAMPUNG DI DESA LABUHAN RATU KECAMATAN LABUHAN RATU KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PUSAT 1 5 OKTA.pdf] PDF
Download (5MB)
[thumbnail of SKRIPSI  CETAK OKTA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang menggambarkan nilai-nilai sosial keagamaan pada prosesi ritual persatuan pencak silat kuttau Lampung di Desa Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Nilai sosial keagamaan adalah perbuatan seseorang dalam melaksanakan kegiatan sosial dan ajaran agama dengan penuh keyakinan dan kesungguhan hati serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari antara anggota PPSKL dan masyarakat sekitar. Sedangkan kuttau Lampung merupakan seni bela diri murni, sehingga setiap gerakan mempunyai tujuan. Kuttau juga berbentuk organisasi yang selain sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai seni pertunjukan tari pedang yang setiap aspek gerakan memiliki keindahan, dan kuttau Lampung juga sebagai pengiring acara ngarak meghiyan, pembuka jalan untuk pejabat. Peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah yang pertama, bagaimana prosesi ritual dalam persatuan pencak silat kuttau Lampung di Desa Labuhan Ratu Kabupatan Lampung Timur? Kedua, bagaimana implementasi prosesi ritual persatuan pencak silat kuttau Lampung dalam kehidupan nilai-nilai sosial keagamaan pada masyarakat di Desa Labuhan Ratu?. Tujuan penelitian ini yakni pertama, untuk mengetahui prosesi ritual dalam persatuan pencak silat kuttau Lampung di Desa Laabuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur. Kedua, untuk mengetahui implementasi prosesi ritual persatuan pencak silat kuttau Lampung dalam kehidupan nilai-nilai sosial keagamaan pada masyarakat di Desa Labuhan Ratu. Metode penelitian dalam penelitian ini kualitatif dengan sifat deskriptif dan menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitai ini menggunakan pendekatan sosiologis dan antropologis, metode pengumpulan dara berupa observasi (observasi non partisipan), wawancara (wawancara tidak terstruktur), dan dokumentasi. Dalam wawancara yang digunakan teknik purposive sampling, yang terdiri dari 1 informan kunci, 2 informan utama, dan 3 informan tambahan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teori yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah teori Glock dan Stark. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial keagamaan yang diterapkan melalui prosesi ritual persatuan pencak silat kuttau Lampung. Prosesi ritual dalam persatuan pencak silat kuttau Lampung memiliki 3 proses ritual yaitu: Pertama melakukan ritual ngejungei atau meminta izin kepada leluhur terdahulu, roh-roh yang dianggap penting, dan Allah SWT, meminta agar diberikan keselamatan dalam kegiatan latihan. Doa yang dibacakan seperti surat Yasin, tahlilan, dan ada doa khusus menggunakan bahasa Lampung yang bersifat rahasia. Kedua melakukan latihan7 jurus kuttau Lampung, selanjutnya nittih badan yang berfungsi untuk melincahkan gerakan jurus-jurus, setelah itu melakukan tetes mata atau betutuh yang seraya mengucap ikrar kuttau. Selanjutnya mecceh lakkah gerakan dimulai dari rapet, hormat, dan bertarung, hal ini dilakukan untuk mengembangkan jurus-jurus inti kuttau menjadi seni tari pedang. Ketiga sudah selesai latihan hanya membaca doa seperti diwal latihan, melakukan doa syukur karena diberikan keselamatan hingga selesai latihan. Implementasi nilai-nilai sosial keagamaan dalam peosesi ritual kuttau Lampung memiliki nilai sosial keagamaan, yang terimplementasi ada 5 yaitu peran dalam upacara, transformasi sebagai seni pertunjukan, penghormatan terhadap leluhur, penerapan nilai nilai adat, dan sebagai pendidikan keagamaan bagi masyarakat, sehingga terdapat aspek nilai sosial dan keagamaan yang dimana seperti solidaritas, tanggung jawab, kerjasama, disiplin, pengabdian, penghormatan, dan kepercayaan. Terdapat nilai aqidah melalui kepercayaan terhadap apa yang diyakini seperti percaya adanya Allah SWT, sehingga terbentuk nilai syari’ah dengan mentaati hukum hukum agama Islam atau ketetapan Allah SWT, dan dapat mencerminkan nilai akhlak yang baik dengan keyakinan tentang kehidupan, dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Kata Kunci: Nilai sosial, keagamaan, prosesi ritual, dan kuttau Lampung. ABSTRACT This thesis presents research that describes the socio religious values in the ritual procession of the Kuttau Lampung martial arts unity in Labuhan Ratu Village, Labuhan Ratu District, East Lampung Regency. Socio-religious values refer to an individual's actions in carrying out social activities and religious teachings with full conviction and sincerity, implemented in daily life among the members of the Kuttau Lampung martial arts community and the surrounding society. Kuttau Lampung is a pure martial art, meaning every movement has a purpose. Additionally, Kuttau takes the form of an organization that serves not only as a martial art but also as a performing art of sword dance, where each aspect of movement possesses beauty. Kuttau Lampung also serves as an accompaniment for ceremonial processions and as an opening for officials. The researcher formulated several research questions: First, what is the ritual procession of Kuttau Lampung martial arts unity in Labuhan Ratu Village, East Lampung Regency? Second, how is the implementation of the ritual procession of Kuttau Lampung martial arts unity in the socio-religious values of the community in Labuhan Ratu Village? The objectives of this research are: first, to understand the ritual procession of Kuttau Lampung martial arts unity in Labuhan Ratu Village, East Lampung Regency; and second, to examine the implementation of the ritual procession of Kuttau Lampung martial arts unity in the socio-religious values of the community in Labuhan Ratu Village. The research method in this study is qualitative with a descriptive nature, utilizing field research. The data sources for this research include primary and secondary data. This study employs sociological and anthropological approaches, with data collection methods consisting of observation (non-participant observation), interviews (unstructured interviews), and documentation. In the interviews, purposive sampling technique is used, comprising 1 key informant, 2 main informants, and 3 additional informants. The data analysis method in this study employs data reduction, data presentation, and data verification. The theory used for analysis in this research is the Glock and Stark theory. The results of this research indicate that the socio-religious values applied through the ritual process of the Kuttau Lampung martial arts unity. The ritual process in the unity of Kuttau Lampung consists of three stages: First, the ritual of "ngejungei" is performed, which involves seeking permission from ancestors, important spirits, and Allah SWT, asking for safety during training activities. Prayers recited include Surah Yasin, tahlilan, and a special prayer in Lampung language that is confidential. Second, training consists of practicing the seven Kuttau Lampung movements, followed by "nittih badan," which serves to enhance the fluidity of the movements. This is then followed by "tetes mata" or "betutuh," while reciting the Kuttau pledge. Next, the movements begin with "rapet," respect, and sparring, which aims to develop the core Kuttau techniques into a sword dance. Third, upon completing the training, prayers similar to those before the training are recited, giving thanks for safety throughout the session. The implementation of socio-religious values in the Kuttau Lampung ritual process reflects five key aspects: the role in the ceremony, transformation into a performing art, respect for ancestors, application of customary values, and religious education for the community. These aspects embody social and religious values such as solidarity, responsibility, cooperation, discipline, dedication, respect, and trust. There is a value of faith through the belief in Allah SWT, which fosters the value of Sharia by adhering to Islamic laws or the decrees of Allah SWT, reflecting good moral values concerning life and the relationship between humans and their environment. Keywords: Social values, religious values, ritual processes, and Kuttau Lampung.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 13 Nov 2024 06:41
Last Modified: 13 Nov 2024 06:41
URI: https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/36272

Actions (login required)

View Item View Item