IKE, ASMARITA (2024) TINJAUAN HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP PERNIKAHAN ANAK TUNGGAL DENGAN TRADISI RUWATAN ADAT JAWA (Studi Di Desa Bandung Baru, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.
PDF
Download (6MB) |
|
PDF
Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK Tradisi ruwatan merupakan tradisi upacara adat Jawa untuk anak kotor atau skerto. Tujuan untuk membebaskan anak tersebut dari nasib buruk dan ancaman malapetaka. Pelaksanaan tradisi ruwatan salah satunya bagi anak tunggal sebelum melangsungkan pernikahan, seperti yang terjadi di Desa Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pernikahan anak tunggal dengan tradisi ruwatan adat Jawa di Desa Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu dan bagaimana tinjauan hukum keluarga Islam terhadap pernikahan anak tunggal dengan tradisi ruwatan adat Jawa di Desa Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode kualitatif. Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menganalisa data-data yang diperoleh dari lapangan kemudian di analisis berdasarkan hukum keluarga Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pernikahan anak tunggal dengan tradisi ruwatan adat Jawa di Desa Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu dilakukan pada waktu subuh. Ruwatan memiliki beberapa rangkaian kegiatan termasuk sesajen yang harus disiapkan sebelum upacara ruwatan dilaksanakan. Bagi masyarakat Desa Bandung Baru tradisi ruwatan ini sangat penting dilakukan. Tujuannya agar terhindar dari kesialan yang mungkin terjadi. Tradisi ini juga untuk menjaga dan mempertahankan warisan leluhur. Ditinjau dari segi pelaksanaan adat ruwatan pernikahan anak tunggal, didapati bahwa masyarakat tidak meninggalkan rukun dan syarat sah pernikahan sesuai ketentuan Islam. Tradisi ruwatan dalam Islam termasuk dalam „urf, dan pelaksaannya pun sesuai dengan syarat-syarat „urf. Tradisi ruwatan ini tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena diniatkan agar terhindar dari hal-hal buruk bagi anak yang diruwat, rumah tangganya, serta keturunannya kelak. Sehingga mendapatkan pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Kata Kunci : Pernikahan, Anak Tuggal, Tradisi Ruwatan. ABSTRACT The ruwatan tradition is a traditional Javanese ceremonial tradition for dirty children or skerto. The aim is to free the child from bad luck and the threat of disaster. One of the implementations of the ruwatan tradition is for only children before getting married, as happened in Bandung Baru Village, Adiluwih District, Pringsewu Regency. This research aims to find out how the process of marrying an only child with the traditional Javanese ruwatan tradition in Bandung Baru Village, Adiluwih District, Pringsewu Regency and how Islamic family law reviews the marriage of an only child with the traditional Javanese ruwatan tradition in Bandung Baru Village, Adiluwih District, Pringsewu Regency.. This type of research is field research. The method used in this writing is the qualitative method. The nature of this research is descriptive qualitative. The data used in the research are primary and secondary data. This research data collection method uses observation, interviews and documentation. This research analysis was carried out by analyzing data obtained from the field and then analyzing it based on Islamic family law.. The results of this research indicate that the process of marrying an only child using the traditional Javanese ruwatan tradition in Bandung Baru Village, Adiluwih District, Pringsewu Regency was carried out at dawn. Ruwatan has several series of activities including offerings that must be prepared before the ruwatan ceremony is carried out. For the people of New Bandung Village, this ruwatan tradition is very important. The goal is to avoid any misfortune that might occur. This tradition is also to protect and maintain ancestral heritage. Viewed from the perspective of implementing the custom of ruwatan marriage for only children, it is found that the community does not abandon the harmony and legal conditions for marriage according to Islamic provisions. The ruwatan tradition in Islam is included in 'urf, and its implementation is in accordance with the requirements of 'urf. This ruwatan tradition does not conflict with Islamic law, because it is intended to prevent bad things for the child being ruwatan, his household, and his future descendants. So that you can get a marriage that is sakinah, mawaddah and rahmah.. Keywords: Marriage, single child, Ruwatan tradition.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga) |
Depositing User: | LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI |
Date Deposited: | 24 Oct 2024 04:28 |
Last Modified: | 24 Oct 2024 04:28 |
URI: | https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/36066 |
Actions (login required)
View Item |