TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN SELURUH HARTA PENINGGALAN AYAH OLEH IBU KEPADA ANAK LAKI-LAKI TERTUA (Studi di Desa Pampangan Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat)

Sarah, As-Shofa (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN SELURUH HARTA PENINGGALAN AYAH OLEH IBU KEPADA ANAK LAKI-LAKI TERTUA (Studi di Desa Pampangan Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (6MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam Islam, harta waris dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk bagian yang harus diberikan kepada ahli waris, bagian yang boleh diberikan, dan bagian yang tidak boleh diberikan, serta pembagiannya harus sesuai dengan ketentuan syariat islam. Sebagaimana yang terjadi pembagian harta warisan yang dilakukan oleh masyarakat suku jawa di Desa Pampangan Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Ibu memberikan harta warisan kepada anak laki-laki tertua saja, dan dibagikan dalam bentuk hibah orang tua kepada anaknya, tentu hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, alas an lain yang mendasari terjadinya fenomena ini yaitu harta yang diberikan adalah masih terkandung harta bersama atau gono gini. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana praktik pemberian seluruh harta warisan, dan bagaimana tinjuan hukum islam terhadap pemberian seluruh harta peninggalan ayah oleh ibu kepada anak tertua laki-laki, di Desa Pampangan. Sedangkan, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah waris perspektif islam, harta bersama atau gono gini dalam perkawinan, dan hibah persepktif islam. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian lapangan (field research) kualitatif deskriptif, Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, dalam perspektif hukum islam, praktik pemberian harta waris hanya kepada anak laki-laki tertua saja tentu tidak diperbolehkan sebab tidak sesuai dengan tuntunan Al�Qur’an surah An-Nisa ayat 7 dan 11, serta di dasari dengan asas adil berimbang yang terdapat pada hukum kewarisan islam. Hal tersebut melanggar hak-hak otoritas yang seharusnya diberikan kepada para ahli waris. Pembagian harta hibah orang tua kepada anak dapat diperhitungkan sebagai harta warisan, dengan syarat dan penyelesaian yaitu dipisahkan harta gono-gini suami dan istri sesuai Pasal 35 UU Perkawinan No (1), lalu setelah dibagaikannya harta warisan peninggalan ayah, maka ibu berhak memberikan hibahnya kepada anak laki-laki tertua tidak melebihi 1/3 harta, maka hal tersebut diperbolehkan. Namun, bisa menjadi haram karena merujuk istimbat hukum menurut sayyid sabiq pada surah An-Nahl ayat 90, membagikan dengan adanya unsur ketidak adilan sama dengan menabur benih permusuhan antara anak. Kata Kunci: Harta waris, Hibah, Harta gono gini, Tinjauan hukum Islam. ABSTRACT In Islam, inheritance is divided into several parts, including the part that must be given to the heirs, the part that can be given, and the part that cannot be given, and the distribution must be in accordance with the provisions of Islamic law. As happened in the distribution of inheritance carried out by Javanese tribal people in Pampangan Village, Sekincau District, West Lampung Regency. The mother gave the inheritance to the eldest son only, and distributed it in the form of a gift from parents to their children, of course this is caused by several factors, another reason underlying this phenomenon is that the property given is still contained in joint assets or gono gini . The formulation of the problem in this research is the practice of giving all inheritance, and how Islamic law applies to giving all the father's inheritance by the mother to the eldest male child, in Pampangan Village. Meanwhile, the theories used in this research are inheritance from an Islamic perspective, joint property or gono gini in marriage, and gifts from an Islamic perspective. The type of research used is descriptive qualitative field research, The results of this research conclude that, from an Islamic legal perspective, the practice of giving inheritance only to the oldest male child is certainly not permitted because it is not in accordance with the guidance of the Al-Qur'an surah An-Nisa verses 7 and 11, and is based on the principles of fairness and balance contained in Islamic inheritance law. This violates the authority rights that should be given to the heirs. The distribution of assets gifted by parents to children can be counted as inherited assets, with the conditions and settlement, namely, separate the mutual assets of husband and wife in accordance with Article 35 of Marriage Law No. (1), then after dividing the inherited assets left by the father, the mother has the right to give the gift to the eldest son does not exceed 1/3 of the property, so this is permissible. However, it could be haram because it refers to legal instructions according to Sayyid Sabiq in surah An-Nahl verse 90, sharing with an element of injustice is the same as sowing the seeds of hostility between children. Keywords: Inheritance assets, grants, gono gini assets, review of Islamic law.

Actions (login required)

View Item