FAHMI, KHAIRI (2024) FAKTOR FAKTOR PENYEBAB TINGGINYA ANGKA PERCERAIAN PRESPEKTIF MUBADALAH (Studi pada Pengadilan Agama Tanjung Karang Periode 2021-2023). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.
PDF
Download (5MB) |
|
PDF
Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
ABSTRAK Dua orang yang mempunyai sifat dan kepribadian yang berbeda disatukan dalam suatu ikatan perkawinan, tentu bukan suatu hal yang akan terus berjalan mulus dalam kehidupan rumah tangganya. Pasti ada masanya di antara suami isteri akan timbul masalah baik itu disebabkan oleh isteri ataupun suami. Karena masalah yang ada di antara mereka tidak menemukan jalan keluar yang baik, maka salah satu pihak dapat mengajukan perceraian. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor�faktor penyebab tingginya angka perceraian di pengadilan agama tanjung karang periode 2021-2023? dan bagaimana prespektif mubadalah terhadap tingginya angka perceraian di pengadilan agama tanjung karang periode 2021-2023?. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tingginya angka perceraian dan untuk mengetahui prespektif mubadalah terhadap tingginya angka perceraian di pengadilan agama tanjung karang periode 2021-2023. Jenis penelitian ini lapangan (field research) bersifat deskriptif. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Setelah semua data terkumpul, maka data tersebut diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan selanjutnya ditarik kesimpulan secara deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor-faktor Penyebab Tingginya Angka Perceraian Di Pengadilan Agama Tanjung Karang Periode 2021-2023 adalah adanya Perselisihan dan pertengkaran terus menurus, adanya faktor Ekonomi, adanya bentuk KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), Meninggalkan salah satu pihak, Judi dan Dihukum penjara. Sedangkan, dalam Prespektif mubadalah penyebab tingginya angka perceraian di Pengadilan Agama Tanjung Karang Periode 2021-2023 karena tidak adanya konsep mubadalah. Apabila prespektif mubadalah ini tidak dijalankan maka akan terjadi ketidakharmonisan dalam rumah tangga, sehingga hal ini apabila tidak sesuai dengan konsep mubadalah maka mengakibatkan perceraian di Pengadilan Agama. Kata Kunci : Perceraian, Mubadalah. ABSTRACT Two people who have different natures and personalities united in a marriage bond, of course, is not something that will continue to run smoothly in their household life. There must be a time when problems will arise between husband and wife, either caused by the wife or the husband. Because the problems between them do not find a good solution, one party can file for divorce. The problem in this study is what are the factors causing the high divorce rate in the Tanjung Karang Religious Court for the 2021-2023 period? and what is the perspective of mubadalah on the high divorce rate in the Tanjung Karang Religious Court for the 2021-2023 period?. The purpose of this study was to determine the factors causing the high divorce rate and to determine the perspective of mubadalah on the high divorce rate in the Tanjung Karang Religious Court for the 2021-2023 period. This type of field research is descriptive. The data sources used are primary data sources and secondary data sources. Data collection was carried out by observation, documentation and interviews. After all the data is collected, the data is processed and analyzed descriptively qualitatively and then conclusions are drawn deductively. The results of the study indicate that the Factors Causing the High Divorce Rate at the Tanjung Karang Religious Court for the 2021-2023 Period are the existence of continuous disputes and quarrels, economic factors, forms of domestic violence (KDRT), leaving one of the parties, gambling and being sentenced to prison. Meanwhile, in the mubadalah perspective, the cause of the high divorce rate at the Tanjung Karang Religious Court for the 2021-2023 Period is due to the absence of the mubadalah concept. If this mubadalah perspective is not implemented, there will be disharmony in the household, so that if this is not in accordance with the mubadalah concept, it will result in divorce in the Religious Court. Keywords: Divorce, Mubadalah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga) |
Depositing User: | LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI |
Date Deposited: | 27 Sep 2024 07:46 |
Last Modified: | 27 Sep 2024 07:46 |
URI: | https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/35492 |
Actions (login required)
View Item |