PEMENUHAN HAK-HAK ISTRI PASCA PERCERAIAN DALAM PRESPEKTIF UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi pada Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung)

RIDHO, ZAKARIA (2024) PEMENUHAN HAK-HAK ISTRI PASCA PERCERAIAN DALAM PRESPEKTIF UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi pada Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Perceraian adalah berakhirnya perkawinan yang telah dibina oleh pasangan suami istri yang disebabkan oleh beberapa hal seperti kematian dan atasputusan pengadilan. Setelah perceraian ada hak-hak yang diperoleh istri dari pihak suami, penelitiakan melakukan penelitian untuk mengetahui hak-hak istri pasca perceraian dalam prespektif Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Terdapat rumusan masalah dalam penelitian ini yang pertamabagaimana pemenuhan hak-hak istri pasca perceraian di Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung?Kedua, Apa yang menjadi faktor suami tidak memenuhi nafkah pasca perceraian pada masyarakat Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung? Ketiga, bagaimana pemenuhan hak�hak istri pasca perceraian dalam prespektif Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam di Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. Adapun penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif adalah penelitian lapangan sehingga untuk memperoleh data peneliti melakukan wawancara. Sumber data yang digunkan berupa sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dengan wawancara secara langsung, sumber data sekunder yaitu pendukung dari sumber data primer yang diperoleh dari buku literatur yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, pertama pemenuhan hak-hak istri pasca perceraian di Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha tidak terpenuhi,mantan suami dari kelima responden tidak memberikan nafkah masa idah dan mut’ah hanya 1 responden yang memberikan mut’ah kepada mantan istrinya. Selain itu, mantan suami melupakan segala kewajibannya sebagai ayah baik itu dalam hal nafkah, merawat, mendidik dan menjaga sang anak. Kedua, suami tidak memenuhi nafkah pasca perceraian pada masyarakat Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung ialah dikarnakan faktor ekonomi, faktor ketidak pedulian, faktor kurangnya pemahaman agama, dan faktor kelalaian atas tanggung jawab. Apabila suami tidak dapat melaksanakan kewajibannya pasca perceraian sebagaimana telah tercantum dalam putusan, maka suami tidak bisa melaksanakan iv sidang ikrar talak, tetapi jika istri tidak keberatan apabila suami tidak memenuhi kewajiban tersebut pada saat itu juga maka ikrar talak bisa dilaksanakan. Berbeda dengan gugatan nafkah yang diajukan oleh tergugat setelah keluarnya akta cerai, maka pemenuhan hak dapat dilakukan diluar persidangan dan tergugat dapat melaksanakannya dengan sukarela. Ketiga, pemenuhan hak-hak istri pasca perceraian dalam prespektif Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam tidak sejalan dengan pemenuhan hak-hak istri pasca perceraian di Kelurahan Rajabasa Raya Gang Marga Anak Tuha, baik itu dalam hal nafkah iddah, hadanah, maupun mut’ah. Sang suami justru lepas dari tanggungjawab dan tidak melaksanakan segala kewajibannya, hal tersebut berbanding terbalik dengan ketentuan yang telah di jelaskan dalam KHI dan UUD Perkawinan. Kata Kunci: Perceraian, Hak-Hak Pasca Perceraian, Hukum Islam

Actions (login required)

View Item