HENGKI, PRANDIKA (2024) KURSUS CALON PENGANTIN DALAM PERSPEKTIF MAQASHID AL-SYARI’AH (Studi di KUA Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.
![]() |
PDF
Download (1MB) |
![]() |
PDF
Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Kursus calon pengantin yang selanjutnya disebut dengan suscatin adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan, dalam waktu singkat kepada catin tentang kehidupan rumah tangga/ keluarga. Hal ini merujuk pada Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 Tahun 2009 yang diperbarui dengan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/542 Tahun 2013 sebagai dasar hukumnya. Jadi, pada dasarnya suscatin merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah yang dalam hal ini BP4 untuk membekali calon pengantin dalam menyongsong mahligai rumah tangga agar dalam praktek rumah tangga nanti keduanya atau pasangan suami isteri memiliki dan mampu menerapkan bekal psikis dan ketrampilan dalam menghadapi setiap problematika keluarga. Tetapi masyarakat Kecamatan Batu Brak banyak yang tidak menyetujui dengan peraturan tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pelaksanaan Kursus Calon Pengantin di KUA Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat? Bagaimana Kursus Calon Pengantin Dalam Persfektif Maqashid al-Syariah di KUA Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Kursus Calon Pengantin di KUA Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat dan untuk mengetahui Bagaimana Kursus Calon Pengantin Dalam Persfektif Maqashid al- Syariah di KUA Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field reserch) data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder di kumpulkan melalui obsevasi, interview, dan dokumentasi. Pengolahan data melalui sistemazing, editing dan coding. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan metode berfikir induktif. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat dalam efektifitasnya belum 100% berjalan di masyarakat. Dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak menyetujui adanya kursus ini dengan alasan sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing karena kegiatan kursus calon pengantin yang dilakukan pada hari kerja dan masyarakat setempat masih banyak yang menyepelekan kursus ini adapun factor-faktor lain seperti: jarak yang jauh pasangan calon pengantin,. Kursus calon pengantin perspektif maqaṣhid al-syari’ah menunjukkan bahwa kursus calon pengantin sebagai persyaratan pencatatan nikah suatu kemaslahatan. Mengingat telah terpenuhinya lima syarat sesuatu dapat dinilai sebagai maqaṣhid al-daruriyah, yakni maṣlaḥah harus berada dalam ruang lingkup tujuan syariat, tidak bertentangan dengan alqur’an, tidak bertentangan dengan Sunnah, tidak bertentangan dengan Qiyas, serta tidak bertentangan dengan kebutuhan yang lebih urgen. Kata kunci: Kursus Calon Pengantin, Maqaṣhid al-Syari’ah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga) |
Depositing User: | LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 07:42 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 07:42 |
URI: | https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/34905 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |