TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PERCERAIAN ISTRI TANPA DIKETAHUI ADANYA KEHAMILAN (Studi Di Desa Gajah Timur I Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah)

Muhammad, Iqbal Zakaria (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PERCERAIAN ISTRI TANPA DIKETAHUI ADANYA KEHAMILAN (Studi Di Desa Gajah Timur I Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK M IQBAL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Perceraian merupakan bagian dari perkawinan, dimana telah di sebutkan bahwa perceraian ada karena adanya perkawinan, tidak ada perkawinan tentu tidak ada perceraian, karena itu perkawinan adalah awal hidup suami istri dan perceraian merupakan akhir hidup sebagai suami istri. Perceraian dapat terjadi jika ada alasan-alasan tertentu yang ditentukan oleh undang-undang dipenuhi dan ditegakkan di pengadilan. Perceraian tanpa diketahui adanya kehamilan bisa terjadi karena antara suami dan istri, mereka tidak dapat hidup rukun lagi. Kesalahan yang telah dilakukan dan sudah diberi kesempatan berkali kali, namun masih diulangi kembali, merupakan salah satu faktor yang membuat rumah tangga menjadi runtuh. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana proses terjadinya perceraian istri tanpa diketahui adanya kehamilan di Desa Gajah Timur I Kecamatan Kotagajah, dan (2) Bagaiman tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap perceraian istri tanpa diketahui kehamilan di Desa Gajah Timur I Kecmatan Kotagajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui bagaimana proses terjadinya perceraian istri tanpa diketahui adanya kehamilan di Desa Gajah Timur I Kecamatan Kotagajah serta bagaiman tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap perceraian istri tanpa diketahui kehamilan di Desa Gajah Timur I Kecmatan Kotagajah. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis penelitian lapangan (field research) dengan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi Berdasarkan hasil penelitian, menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) perceraian dalam keadaan hamil tidak dilarang. Menurut mazhab Syafi'i dan mazhab Maliki, menceraikan wanita yang sedang hamil diperbolehkan, namun sebagian ulama mazhab Maliki berpendapat bahwa menceraikan wanita saat hamil adalah haram. Dan masa iddah ibu hamil sampai melahirkan, yaitu masa iddah bagi seorang wanita untuk tidak menikah lagi sampai melahirkan anak. Sedangkan menurut hukum positif, bisa dilakukan perceraian atau bisa menjatuhkan hukuman kepada suami karena telah melakukan kesalahan berkali kali meskipun sudah diberi kesempatan, dan mengenai anak dalam kandungan ia tetap diakui sebagai anak dari kedua orangtua yang telah bercerai. Kata Kunci: Cerai, Hamil, Hukum Islam, Hukum Positif. ABSTRACT Divorce is part of marriage, where it has been stated that divorce exists because of marriage, without marriage there is certainly no divorce, therefore marriage is the beginning of life as husband and wife and divorce is the end of life as husband and wife. Divorce can occur if certain reasons determined by law are met and enforced in court. Divorce without knowing the pregnancy can occur because between husband and wife, they can no longer live in harmony. Mistakes that have been made and have been given the opportunity many times, but are still repeated, are one of the factors that cause a household to collapse. The formulation of the problem in this research is: (1) How does the process of wife's divorce occur without the pregnancy being known in Gajah Timur I Village, Kotagajah District, and (2) How is the review of Islamic law and positive law regarding wife's divorce without the pregnancy being known in Gajah Timur I Village, Kotagajah District? Kotagajah. This research aims to find out how the process of divorce of a wife without a known pregnancy occurs in Gajah Timur I Village, Kotagajah District and how Islamic law and positive law are reviewed regarding a wife's divorce without a known pregnancy in Gajah Timur I Village, Kotagajah District. This type of research uses qualitative research methods based on field research (field research) with data collection in this research using observation, interviews and documentation methods. Based on research results, according to the Compilation of Islamic Law (KHI) divorce while pregnant is not prohibited. According to the Shafi'i school of thought and the Maliki school of thought, divorcing a pregnant woman is permissible, but some Maliki school of thought scholars believe that divorcing a woman while pregnant is haram. And the iddah period for pregnant women until giving birth, namely the iddah period for a woman not to remarry until she gives birth to a child. Meanwhile, according to positive law, a divorce can be carried out or a husband can be punished because he has made mistakes many times even though he has been given the opportunity, and regarding the child in the womb he is still recognized as the child of two parents who have divorced. Keywords: Divorce, Pregnancy, Islamic Law, Positive Law.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 22 Aug 2024 06:33
Last Modified: 22 Aug 2024 06:33
URI: https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/34888

Actions (login required)

View Item View Item