Adhelia, Umar (2024) ANALISIS PENERAPAN AKAD AL-QARDH WAL IJARAH PADA PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI BERDASARKAN PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM (Studi Pada Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.
![]() |
PDF
Download (1MB) |
![]() |
PDF
Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Menunaikan ibdah haji merupakan kewajiban dan harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu mengerjakannya. Maka, Islam tidak mewajibkan umatnya untuk menunaikan ibadah haji. Islam hanya menyerukan umat Islam yang mampu dan sanggup menunaikannya baik secara materi maupun bekal kemantapan haji. Persoalan mendasar adalah masalah pendanaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan akad qardh wal ijarah pada pembiayaan dana talangan haji di Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung serta berdasarkan perspektif etika bisnis Islam. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan jenis data primer dan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode obersvasi, wawancara, dan dokumentasi kepada sampel yang dituju dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data induktif, yang mana setelah dilakukan pengamatan atau penelitian langsung di lapangan, kemudian data yang diperoleh disajikan dalam bentuk informasi jelas dalam hasil analisis data sehingga dapat menarik kesimpulan. Hasil wawancara yang telah dilaksanakan dengan pihak bank menunjukkan bahwa, dalam pembiayaan dana talangan haji, Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung menggunakan akad al�qardh wal ijarah. Akad qardh digunakan untuk memberikan dana talangan kepada calon jamaah haji tanpa tambahan. Sedangkan, penggunaan akad ijarah ditujukan untuk jasa pengurusan dan pendampingan haji. Besarnya ujrah berbentuk nominal yang telah ditetapkan oleh Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung terbukti tidak melanggar fatwa DSN-MUI No. 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Dana Talangan Haji, sehingga tidak termasuk pada riba. Apabila dilihat berdasarkan perspektif etika bisnis Islam dengan dihadirkannya produk pembiayaan dana talangan haji oleh Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung memiliki maslahat untuk para nasabahnya. implementasi tolong-menolong terjadi melalui bantuan dalam pengurusan dan pendaftaran haji, serta pinjaman dana kepada calon jamaah haji untuk mempercepat pemberangkatan. Kata kunci: Dana Talangan Haji, Etika Bisnis Islam, Bank Syariah.ABSTRACT Performing the pilgrimage (hajj) is a duty incumbent upon every capable Muslim. Therefore, Islam does not mandate its followers to perform the hajj. Islam only calls upon those who are capable, both financially and spiritually, to undertake it. The fundamental issue lies in funding. This study aims to analyze the application of the qardh wal ijarah contract in financing hajj advance funds at Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung, based on the perspective of Islamic business ethics. This research adopts a qualitative approach, utilizing both primary and secondary data. It constitutes field research conducted at Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation with targeted samples. Inductive data analysis technique is employed, where observations or direct research in the field are followed by presenting the obtained data as clear information in the analysis results to draw conclusions. Interview results with bank representatives reveal that in hajj advance financing, Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung employs the qardh wal ijarah contract. The qardh contract is used to provide advance funds to prospective pilgrims without any additional charges. Meanwhile, the ijarah contract is utilized for hajj arrangement and guidance services. The amount of fee in nominal terms determined by Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung does not violate the DSN-MUI No. 29/DSN-MUI/VI/2002 fatwa concerning Hajj Advance Fund Financing, hence it does not involve riba (usury). From the perspective of Islamic business ethics, the provision of hajj advance financing by Bank Muamalat KCP Antasari Bandar Lampung is beneficial for its customers. Mutual assistance is facilitated through assistance in hajj arrangements and registration, as well as providing funds to prospective pilgrims to expedite their departure. Keywords: Hajj Advance Funds, Islamic Business Ethics, Islamic Banks.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Perbankan Syariah |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Perbankan Syariah |
Depositing User: | LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI |
Date Deposited: | 08 Aug 2024 03:55 |
Last Modified: | 08 Aug 2024 03:55 |
URI: | https://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/34529 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |