KRITIK KEPEMIMPINAN TERHADAP PENGUASA PERSPEKTIF IBNU TAIMIYAH DAN AKTUALISASINYA DI INDONESIA

Purwanto, Eko (2018) KRITIK KEPEMIMPINAN TERHADAP PENGUASA PERSPEKTIF IBNU TAIMIYAH DAN AKTUALISASINYA DI INDONESIA. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of skripsi_lengkap_eko_purwant.pdf] PDF
Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “kritik kepemimpinan terhadap penguasa perspektif Ibnu Taimiyah dan akutalisasinya di Indonesia” Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi prilaku manusia baik perorangan maupun kelompok, Konsepsi Ibnu Taimiyah tentang penguasa dzalim mencakup: dasar pemikiran Ibnu Taimiyah tentang pemimpin dzalim, sikap dan kritik Ibnu Taimiyah untuk melawan pimpim dzalim, Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai dasar masyarakat islam yang dijadikan Ibnu Taimiyah sebagai rujukan untuk menegakan kebenaran dan keadilan. Dalam hal ini pula Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa pemimpin yang mengendalikan rakyat adalah kewajiban yang asasi dalam agama. Bahkan tegaknya tidak mungkin terealisasi kecuali dengan “kepemimpinan” dari hal tersebutlah Ibnu Taimiyah mengatakan “enam puluh tahun di bawah tirani lebih baik dari pada satu malam tanpa pemerintahan”. Dan juga bagaimana aktualisasi di Indonesia terhadap pemikiran Ibnu Taimiyah. adapun metodologi penelitian yang dipakai yaitu jenis dan sifat penelitian yaitu jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dan sifat penelitian ini adalah deskriptif. Karena penelitian ini kepustakaan maka sumber datanya adalah karya-karya tokoh yang diteliti yang berkaitan dengan pokok masalah, dan buku-buku yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian menjadi acuan pokok. Dari hasil penelitian ini kritik kepemimpinan terhadap penguasa dalam pandangan Ibnu Taimiyah juga teraktualisasi pada Negara Indonesia, darurat pemimpin pernah di alami Indonesia pada massa soekarno di tangkap namun di gantikan oleh Sjafraddin Prawiranegara agar tidak ada kekosongan pemimpin dan tetap bisa menjalankan sistem pemerintahan, yang tidak kalah penting bentuk kedzaliman era presiden soeharto yang menindas para penentang kekuasaanya. Namun rakyat harus menasehati pemimpin dengan mengkritik dan mendemntrasikan hak-hak rakyat yang di dzalimi. Namun tidak boleh membunuh penguasa. Sebab, jika terjadi kekosongan pemimpin, akan terjadi kehancuran terhadap Negara.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Pemikiran Politik Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Pemikiran Politik Islam
Depositing User: Users 516 not found.
Date Deposited: 11 Jan 2018 02:24
Last Modified: 11 Jan 2018 02:24
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/2968

Actions (login required)

View Item View Item