SENI TARI JARANAN SEBAGAI MEDIA DAKWAH KULTURAL DI DESA VARIA AGUNG KECAMATAN SEPUTIH MATARAM LAMPUNG TENGAH

Haryani, Ria (2017) SENI TARI JARANAN SEBAGAI MEDIA DAKWAH KULTURAL DI DESA VARIA AGUNG KECAMATAN SEPUTIH MATARAM LAMPUNG TENGAH. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of Skripsi_RIA.pdf] PDF
Download (62MB)

Abstract

Seni Tari Jaranan merupakan media/alat yang digunakan oleh masyarakat Varia Agung untuk menyampaikan pesan dakwah kepada seluruh umat manusia, dengan media ini agar pesan dakwah yang disampaikan mudah diterima oleh masyarakat dan tanpa ada unsur negatif (syirik). Permasalahannya adalah dakwah merupakan tugas bagi setiap umat muslim yang dalam menjalankannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan karena dilapangan begitu banyak persoalan dan tantangan mulai dari masalah ketidak tahuan umat terhadapa syariat sehingga perselisihan antar umat Islam dan antar umat beragama. Kemudian yang menjadi pokok permasalahannya adalah 1. Apakah seni tari jaranan dapat dianggap sebagai media dakwah kultural. 2. Dimana unsur-unsur dakwah pada seni tari jaranan tersebut. dakwah Islam harus fleksibel, mampu mengikuti perkembangan zaman, perkembangan umat dan budaya umat. Ketika melihat kondisi masyarakat desa Varia Agung dan ternyata seni tari jaranan sangat digemari bahkan diidolakan oleh masyarakatnya, dari sini da’i memanfaatkan budaya yang ada di masyarakat yakni seni tari jaranan dijadikan sebagai media dakwah. Penelitian ini adalah : Deskriptif kualitatif dengan menggunakan objek penelitian lapangan. Pengambilan sampel dengan tekhnik non random sampling, sehingga diperoleh 7 orang dan beberapa informan. Sedangkan alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan interview, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dianalisis. Dari penelitian penulis didapat dua temuan sebagai berikut: (a).seni tari jaranan dapat dianggap sebagai media dakwah ialah karena dalam proses kegiatanya seni tari jaranan ini yakni dilakukan oleh 7 orang pelakon, sebelum penari pentas seorang dai akan berdakwah terlebih dahulu yakni menceritakan kisah Rasulallah, dan sesuai dengan konteks acara seperti isra’mi’raj, maulid Nabi Muhammad Saw, 17 Agustus dan acara besar lainnya. (b). unsur dakwah pada seni tari jaranan yaitu terletak pada 7 pelakon diantaranya dai sebagai penceramah, kemudian jaranan/kuda melambangkan bahwa manusia hidup di dunia kadang senang, kadang sedih, namun semua akan kembali pada Allah SWT. Kemudian barongan dan celeng dngan gaya merongos kesana, kemari, adigung, adiguno, dengan raut wajah menyeramkan tidak tahu sopan santun, sombong, dan rakus memakan hak milik orang lain diibaratkan manusia yang memiliki sifat seperti itu berarti sama seperti binatang.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 02 Aug 2017 06:59
Last Modified: 02 Aug 2017 06:59
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/939

Actions (login required)

View Item View Item