PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF TASAWUF (Studi Analisis Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Tentang Perkawinan di Indonesia)

Rusfi, Mohammad (2019) PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF TASAWUF (Studi Analisis Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Tentang Perkawinan di Indonesia). Masters thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of DISERTASI LENGKAP REVISI.pdf]
Preview
PDF
Download (34MB) | Preview

Abstract

Disertasi ini membahas tentang Perkawinan dalam perspektif tasawuf (Studi analisis terhadap Peraturan Perundang-Undangan tentang Perkawinan di Indonesia). Hal ini dilakukan mengingat tingginya angka perceraian di Indonesia padahal peraturan perundang-undangan tentang perkawinan sudah cukup banyak dibuat oleh pemerintah dan bahkan Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 serta Kompilasi Hukum Islam telah lama diberlakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa peraturan dan perundang-undangan perkawinan Islam di Indonesia belum mampu membendung arus perceraian dan disharmonisasi keluarga, dan Apa solusi yang dapat ditawarkan dalam meminimalisir perceraian di Indonesia, serta bagaimana membangun hukum perkawinan dengan pendekatan tasawuf. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan (Library Research). Materi hasil bacaan dideskripsikan dan dianalisis dengan menggunakan metode kwalitatif sehingga ditemukan faktor penyebab tingginya angka perceraian di Indonesia. Setelah dilakukan pembahasan ditemukan dua masalah pokok yaitu masalah formal dan masalah non formal. Masalah formal adalah masalah yang terkait dengan peraturan dan undang-undang perkawinan itu sendiri. Sedangkan masalah non formal adalah masalah yang timbul dari personal masing-masing anggota keluarga. Untuk mengatasi persoalan yang terkait masalah formal maka solusi yang ditawarkan adalah perlu peninjauan kembali beberapa pasal dalam Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 serta perlu menghidupkan kembali fungsi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) seperti sebelum adanya Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974. Sedangkan untuk mengatasi persoalan yang terkait dengan masalah non formal adalah perlu memberikan ajaran tasawuf kepada para calon pengantin yang disampaikan ketika mereka mengikuti kursus calon pengantin yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama diseluruh Indonesia. Dalam rangka membangun hukum perkawinan dengan pendekatan tasawuf diperlukan koneksitas nilai-nilai tasawuf dengan undang-undang dalam bingkai kemaslahatan. Untuk itu nilai-nilai tasawuf seperti warak dan zuhud serta qonaah dan lain sebagainya perlu dikembangkan dan dintegrasikan secara koneksitas kedalam hukum perkawinan. Interkoneksi nilai-nilai tasawuf dengan hukum perkawinan sangat diperlukan dalam angka meminimalisir tingkat perceraian di Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Pasca Magister > S3 Program Studi Hukum Keluarga
Depositing User: M. Najib Ali
Date Deposited: 18 Nov 2019 06:30
Last Modified: 18 Nov 2019 06:30
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/7730

Actions (login required)

View Item View Item