PROSES PENETAPAN ITSBAT NIKAH TERHADAP PERKARA CONTENSIOUS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Analisis Putusan Pengadilan Agama Tanjung Karang Nomor: 0234/Pdt.G/2015/PA.Tnk)

Falah , M. Fajrul (2017) PROSES PENETAPAN ITSBAT NIKAH TERHADAP PERKARA CONTENSIOUS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Analisis Putusan Pengadilan Agama Tanjung Karang Nomor: 0234/Pdt.G/2015/PA.Tnk). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
PDF
Download (2MB) | Preview

Abstract

Adanya peraturan yang mengharuskan agar suatu perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku kegunaannya adalah agar sebuah lembaga perkawinan mempunyai tempat yang sangat penting dan strategis dalam masyarakat Islam. Itsbat nikah menjadi upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak yang dilakukan dari perkawinan. Hukum Islam dalam Kompilasi Hukum Islam membuka kesempatan kepada mereka untuk mengajukan permohonan itsbat nikah (penetapan nikah) kepada Pengadilan Agama sehingga akan mempunyai kekuatan hukum dalam perkawinannya. Ada tiga permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana proses penetapan itsbat nikah terhadap perkara contensious dalam perspektif hukum Islam, mengapa penetapan itsbat nikah terhadap perkara contensious diperlukan, dan apa akibat hukum dari analisis putusan Pengadilan Agama Tanjungkarang Nomor: 0234/Pdt.G/2015/PA.Tnk tentang itsbat nikah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian ustaka (Library Research), dalam hal ini data maupun informasi bersumber dari data pustaka seperti buku-buku dan literatur serta dari interview dengan Hakim Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang. Untuk menganalisa data dilakukan secara kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Dan penulis menggunakan metode berfikir induktif. Hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa proses penetapan itsbat nikah contensious dengan proses penetapan itsbat nikah voluntaire di Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungkarang yang membedakan hanyalah proses dalam persidangan perkara itsbat nikah tersebut, dimana dalam perkara itsbat nikah contentious menjadikan ahli waris sebagai pihak terlawan atau tergugat. Dalam perkara ini istri sebagai pihhak yang mengajukan permohonan itsbat nikah contetntious ke Pengadilan Agama Tanjungkarang djadikan sebagai Pemohon dan dua orang anaknya sebagai Termohon I dan Termohon II. Pentingnya akta nikah adalah untuk melindungi hak-hak keperdataan dari sang istri maupun hak perdata anak yang lahir dari pernikahan tersebut. Akibat hukum yang tercipta dengan menganalisis Putusan Pengadilan Agama Tanjung Karang Nomor: 0234/Pdt.G/2015/PA.Tnk adalah bahwa Majelis Hakim menyatakan pernikahannya sah menurut hukum dan dinyatakan suami istri yang sah menurut hukum Islam dan Hukum Positif yang berlaku di Indonesia, dan anak yang lahir dari pernikahan tersebut adalah anak yang sah secara hukum yang berlaku di Indonesia dan akta nikah tersebut dapat dipergunakan sebagai syarat untuk mengajukan permohonan pencairan dana P.T taspen. Mengingat pentingnya akta nikah dalam hubungan sebuah pernikahan, maka ketika para pihak yang merasa pernikahannya tidak tercatat mengajukan itsbat nikah ke Pengadilan Agama. Hal ini bertujuan agar pernikahan tersebut sah secara hukum positif yang berlaku di Indonesia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 06 Jun 2017 06:52
Last Modified: 06 Jun 2017 06:52
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/692

Actions (login required)

View Item View Item