SUPERVISI KEPALA MADRASAH DI MTs RADEN INTAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU

IMAM KURNIAWAN, KUR (2019) SUPERVISI KEPALA MADRASAH DI MTs RADEN INTAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU. Masters thesis, Pascasarjana Magister.

[thumbnail of TESIS LENGKAP.doc] Microsoft Word
Download (896kB)

Abstract

Kegiatan supervisi penting dilaksanakan oleh kepala madrasah karena hal itu merupakan salah satu fungsi atau proses manajemen yang wajib diimplementasikan secara nyata di Sekolah. Setiap model supervisi pendidikan mempunyai sisi-sisi kelemahan dan kelebihan. Untuk itu, supervisor seharusnya cermat dan penuh pertimbangan objektif dan ilmiah apabila hendak menggunakan model supervisi pendidikan di Sekolah. Pada MTs. Raden Intan sebagaimana hasil observasi (pra penelitian) yang penulis lakukan dengan kepala sekolah dan sebagian guru, terdapat persepsi yang menyatakan bahwa guru kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya seperti terlambat dalam menyiapkan RPP, rendahnya kemampuan IT, dan juga kurang disiplin waktu, khususnya dalam hal terselenggaranya proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang model, tahapan pelaksanaan dan kendala dalam supervisi Kepala Madrasah di MTs. Raden Intan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif; Pengumpulan data melalui wawancara sebagai metode pokok dan dokumentasi serta observasi sebagai metode penunjang dalam penelitian, analisis data yang dilakukan adalah dengan mereduksi data hasil wawancara dan dokumentasi, kemudian data yang diperoleh di display, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Sumber data pada penelitian ini adalah, kepala madrasah, waka kurikulum, waka humas dan guru di MTs. Raden Intan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; 1). Perencanaan supervisi dapat diakatakan cukup baik, (meliputi kegiatan; menyusun instrumen supervisi dan menyiapkan jadwal), akan tetapi perencanaan yang dilakukan harusnya dilakukan dengan komunikasi secara insentif pada guru yang menemukan kesulitan sehingga dapat menentukan solusi dan tindakan yang tepat. 2). Pelaksanaan supervisi dapat diakatakan sudah baik karena sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat. (meliputi 2 (dua) kegiatan yaitu pemeriksaan administrasi dan supervisi kelas (pembelajaran). Pada tahap ini kepala madrasah akan masuk ke kelas sesuai dengan jadwal, mengecek kesiapan dari perangkat guru, kemudian mengamati dan menilai performa mengajar guru di kelas sesuai dengan instrumen penilaian yang telah disiapkan. 3). Dan pada tindak lanjut supervisi di MTs. Raden Intan dapat dikatakan cukup baik, karena telah tahapan yang sistematis (meliputi kegiatan; Mengidentifikasi hasil pengamatan, menganalisis hasil supervisi, mengevaluasi bersama (tatap muka supervisor dan guru) dan membuat catatan hasil supervisi. Akan tetapi perlu adanya konsistensi dalam menjalankan hal tersebut. 4). Model supervisi Kepala Madrasah di MTs. Raden Intan Gading Rejo adalah model supervisi klinis. Dapat disimpulkan bahwa model supervisi klinis yang diterapkan oleh Kepala Madrasah cukup baik, akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki diantaranya kurangnya sosialisasi terkait supervisi yang akan dilaksanakan, kurang fokusnya aspek yang disupervisi dalam rangka persiapan dokumen. 5). Dalam pelaksanaan supervisi di MTs. Raden Intan Gading Rejo terdapat kendala yang dihadapi yaitu waktu, kesiapan guru, implementasi RTL (Rencana Tindak Lanjut).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Manajemen Pendidikan Islam
Pengembangan Masyarakat Islam
Divisions: Pasca Sarjana > S2 Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: M. Najib Ali
Date Deposited: 14 May 2019 05:13
Last Modified: 14 May 2019 05:13
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/6526

Actions (login required)

View Item View Item