ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG UTANG-PIUTANG PADI BASAH DENGAN PADI KERING (Studi Kasus di Desa Tulungagung, Kec. Gadingrejo, Kab. Pringsewu)

Hidayati, Lutfi (2017) ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG UTANG-PIUTANG PADI BASAH DENGAN PADI KERING (Studi Kasus di Desa Tulungagung, Kec. Gadingrejo, Kab. Pringsewu). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of skripsi_PDF.pdf]
Preview
PDF
Download (2MB) | Preview

Abstract

Islam telah menganggap bahwa utang piutang sebagai amalan sunnah, akan tetapi dapat berubah menjadi wajib apabila dalam keadaan sangat membutuhkan. Utang-piutang yang terjadi di Desa Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu adalah utang-piutang padi basah dengan padi kering yang terjadi ketika musim panen. Waktu panen yang tidak sama menyebabkan sebagian petani yang belum panen memilih untuk berhutang padi basah kemudian membayar dengan padi kering dengan timbangan yang sama, dari pada harus membeli beras di toko atau pasar. Permasalahan dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana praktik utang-piutang padi basah dengan padi kering di Desa Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu menurut hukum positif? 2) Bagaimana analisis hukum Islam tentang utang-piutang padi basah dengan padi kering?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik utang-piutang padi basah dengan padi kering di Desa Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu dan untuk mengetahui analisis hukum Islam tentang utang-piutang padi basah dengan padi kering. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yaitu suatu metode pengumpulan data yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan berpikir deduktif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Praktik utang-piutang di Desa Tulungagung terjadi berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak yang bertemu secara langsung, dengan jumlah tertentu, dan batas waktu yang disepakati. Syarat-syarat perjanjian seperti: persetujuan kehendak, kecakapan pihak-pihak, suatu hal tertentu, dan sebab yang halal juga telah terpenuhi dalam perjanjian ini. Tidak ada pihak yang di rugikan dalam transaksi ini. Bagi debitur, dengan melakukan transaksi ini kehidupan mereka menjadi lebih mudah. Sedangkan bagi pihak kreditur, transaksi ini hanya sebagai bentuk tolong menolong, tidak ada tujuan untuk mencari keuntungan. 2) Utang-piutang yang terjadi di Desa Tulungagung telah memenuhi semua rukun dan syarat utang-piutang. Rukun utang-piutang yaitu kedua belah pihak (kreditur dan debitur), barang yang dihutangkan, dan bentuk persetujuan antara kedua belah pihak (akad). Sedangkan syarat utang piutang adalah kedua belah pihak cakap untuk melakukan tindakan hukum, barang yang dihutangkan dapat diukur dan diketahui jumlahnya, akad yang dilakukan tidak dilarang oleh nash dan akad itu bermanfaat. Karena telah terpenuhinya rukun dan syarat tersebut, maka utang-piutang ini diperbolehkan. Selain itu, tambahan dalam pembayaran utang pada transaksi ini adalah kemauan dari pihak debitur sendiri, bukan kreditur yang mensyaratkan, sehingga tambahan tersebut tidak termasuk riba.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 27 Apr 2017 06:44
Last Modified: 27 Apr 2017 06:44
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/600

Actions (login required)

View Item View Item