K, Kusno
(2017)
‘IMARAH AL-MASAJID DALAM AL-QURAN
(Studi Pemikiran Muhammad Ali Ash Shobuni dalam
Rawai’u al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam min Al-Qur’an)
SKRIPSI.
Undergraduate thesis, IAIN Raden Intan Lampung.
Abstract
Memakmurkan masjid (‘imarah al-masajid) menjadi hal yang sangat urgen untuk
dilakukan, mengingat saat ini jumlah masjid selalu bertambah, namun tidak diimbangi
dengan pengelolaan dan manajemen yang baik dan prosefional sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah sehingga eksistensi masjid bukan hanya dijadikan sebagai
tempat untuk ibadah yang bernuansa vertikal juga horizontal.
Muhammad Ali Ash Shobuni sebagai salah satu mufassir banyak menuangkan ideidenya
tentang imarah al-masajid dalam tafsir Rawai’u al-Bayan tafsir ayat al-Ahkam min
al-Qur’an dalam surat At Taubah ayat 18. Mengetahui pandangan Ash Shobuni tentang
imarah al-masajid menjadi keharusan untuk dilakukan.
Rumusan masalah yang diajukan adalah “Bagaimanan pemikiran Muhammad Ali Ash
Shobuni tentang ‘imarah al-masajid dalam tafsir Rawai’u al-Bayan Tafsir Ayat Al-Ahkam
Min Al-Qur’an”?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran
Muhammad Ali Ash Shobuni tentang imarah al-masajid dalam tafsir Rawai’u al-Bayan
tafsir ayat al-Ahkam min al-Qur’an dan untuk mengetahui implementasi ‘imarah al-masajid
dalam kehidupan modern sekarang.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat
‘Deskriptif” dan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan cara
menggali langsung dari literatur dan dokumen sebagai data primernya berasal dari sumber
aslinya. berupa tafsir “Rawai’u al-Bayan tafsir ayat al-Ahkam min al-Qur’an” dan sebagai
data Sekunder adalah buku-buku penunjang, majalah, surat kabar atau arsip yang berkaitan
dengan tema penelitian.
Temuan penelitian bahwa menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam tafsir
“Rawai’u al-Bayan tafsir ayat al-Ahkam min al-Qur’an” ada keterkaitan atau hubungan yang
erat antara keimanan dengan kegiatan memakmurkan masjid ( (عمارة المساجد
Kesimpulan penelitian yaitu Muhammad Ali Ash Shobuni dalam menafsirkan makna
imaratul masajid sebagaimana yang terdapat dalam surat At Taubah ayat 18 adalah imarah al
masajid dalam artian memakmurkan masjid secara fisik (imarah hissiyah) yaitu membangun,
memperkokoh dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan imarah al masajid artian
memakmurkan masjid secara non fisik yaitu usaha melakukan pembinaan ummat dengan
berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk jamaah seperti shalat lima waktu dengan berjamaah
dan shalat sunnah lainnya, kegiatan majlis taklim, madrasah diniyah, Peringatan Hari Besar
Islam dan lainnya.
Implementasi ’imarah al-masajid dalam kehidupan modern sekarang sesuai dengan
semangat QS. At Tubah ayat 18 sangat perlu untuk dilakukan dalam rangka mengoptimalkan
fungsi masjid sesuai yang diharapkan seperti melakukan hal-hal yaitu menyelenggarakan
kegiatan ibadah secara tertib, menyelenggarakan pengajian, menjelenggarakan pendidikan
khusus/pelatihan, pembinaan remaja dan anak-anak, dan lain-lain.
Actions (login required)
 |
View Item |