KOMARUDDIN, K
(2018)
PERAN PENDAMPING DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi di Pekon Paku Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus).
Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.
Abstract
Adanya suatu aturan atau kebijakan yang dibuat oleh pemerintah adalah sebagai
upaya untuk membagun dan mencapai kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan
tersebut maka kebijakan tersebut harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu
pemerintah menetapkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Untuk
pembangunan dan pemberdayaan Masyarakat. Kemudian dituangkan dalam Peraturan
Kementerian Desa No 3 Tahun 2015 tentang adanya Pendamping Desa untuk
membantu aparat desa dalam membangun masyarakat desa yang lebih maju dan
mandiri. Pendamping desa bertugas mengawal pembangunan baik dari tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. menciptakan proses pembangunan yang
partisipatif serta melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Saat ini
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Pendamping Desa sudah berjalan
hampir 4 Tahun lamanya. Dan untuk itu peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti
tentang peran pendamping desa dalam pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk dari
implementasi kebijakan pemerintah yang terdapat dalam Undang-Undang untuk
kesejahteraan masyarakat. Adapun rumusan masalah yang diambil antara lain: 1)
Bagaimana peran pendamping desa sebagai bagian dari implementasi kebijakan
pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat?, 2) Apa faktor pendukung dan faktor
penghambat bagi Pendamping Desa dalam menyelenggarakan pemberdayaan
masyarakat di desa paku. Penelitian ini dilaksanakan di Pekon Paku Kecamatan
Kelumbayan Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode
pengumpulan data dengan 1). Wawancara, 2). Dokumentasi, 3). Observasi. Fokus
kajian adalah implementasi kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat
melalui peran Pendamping Desa. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
peran Pendamping Desa dalam pemberdayaan di Pekon Paku menghasilkan beberapa
perubahan. Berdasarkan temuan-temuan peneliti dilapangan menunjukkan adanya
kemajuan dalam hal peningkatan kapasitas pemerintahan Pekon seperti penggunaan
teknologi tepat guna, kemajuan dalam hal administrasi dan pelayaan umum, namun
masih minim dalam pembinaan terhadap kelompok-kelompok masyarakat, seperti
pembinaan terhadap para nelayan, kelompok tani dan peternak kambing yang ada di
Pekon Paku. Setelah peneliti menganalisa semua data yang didapat menunjukkan
hasil bahwa pemberdayan yang dilaksanakan di Pekon Paku kurang maksimal
dikarenakan beberapa faktor penghambat yaitu, pendamping bukan asli warga Pekon
Paku, terlalu luas desa yang di dampingi oleh Pendamping Lokal Desa yang
seharusnya hanya 4 desa menjadi 10 desa, jarak tempuh dari tempat tinggal
pendamping menuju desa dampingan terhitung jauh, sehingga pendampingan yang
dilakukan kurang efektif dan intensitas pendampingan sangat rendah.
Actions (login required)
 |
View Item |