TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN POTONGAN DALAM JUAL BELI KOPI (Studi Kasus Desa Jagaraga Kecamatan Sukau Kab. Lampung Barat) SKRIPSI

Friska, Ando (2018) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN POTONGAN DALAM JUAL BELI KOPI (Studi Kasus Desa Jagaraga Kecamatan Sukau Kab. Lampung Barat) SKRIPSI. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI ANDO FRISKA.pdf]
Preview
PDF
Download (2MB) | Preview

Abstract

Masyarakat Desa Jagaraga Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat adalah mayoritas penduduk yang berprofesi sebagai petani perkebunan kopi. Petani menjual kopinya kepada pengepul dan dibebani potongan setiap menjual kopi, alasannya karena kopi tersebut masih memiliki kadar air, masih kotor dan sebagainya. Akibat dari pemotongan tersebut, petani yang menjadi pihak yang dirugikan dari praktik jual beli hasil perkebunan kopi. Hal ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun hingga saat ini. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Potongan Timbangan dalam jual beli kopi yang terjadi Di Desa Jagaraga Kec. Sukau Kab. Lampung Barat dan Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Potongan Jual Beli kopi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana jual beli kopi yang mengandung unsur potongan dan mengetahui pandangan Hukum Islam dan adanya praktik tersebut. Penelitian ini termaksud jenis penelitian lapangan (field research), data yang digunakan adalah data primer dan skunder dikumpulkan melalui observasi, interview dan dokumentasi. Pengelolahan data melalui sistemazing, editing dan coding. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan metode berfikir induktif. Hasil penelitian ini adalah bahwa praktik jual beli hasil perkebunan kopi yang terjadi di Desa Jagaraga Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, bahwa sudah menjadi tradisi iii beberapa pembeli melakukan jual beli dengan cara penerapan potongan dalam timbangan. Pihak pembeli melakukan hal tersebut dengan melihat kondisi dari kopi, untuk keadaan normal potongan yang diterapkan 5% sampai 10%. Dalam jual beli dengan sistem demikian tentu pihak yang paling bawah atau petani yang menanggung kerugian dan ketidak adilan karena harus menanggung beban potongan yang besar. Jual beli dengan sistem potongan tersebut tidaklah diperbolehkan menurut Hukum Islam, karena tidak sesuai dengan ketentuan jual beli dan melanggar aturan dalam Hukum Islam yaitu dengan tidak ditepatinya timbangan, yang sudah menjadi tradisi menurun yang tidak baik dalam sistem jual beli kopi sehingga salah satu pihak merasa dirugikan terutama petani.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 23 Jul 2018 06:24
Last Modified: 23 Jul 2018 06:24
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/4092

Actions (login required)

View Item View Item