PEMIKIRAN QASIM AMIN TENTANG PEMBARUAN HUKUM PERKAWINAN DALAM ISLAM (Studi Kitab Tahrir Al-Mar’ah)

Chandra, Age Surya Dwipa (2018) PEMIKIRAN QASIM AMIN TENTANG PEMBARUAN HUKUM PERKAWINAN DALAM ISLAM (Studi Kitab Tahrir Al-Mar’ah). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI AGE CHANDRA.pdf]
Preview
PDF
Download (3MB) | Preview

Abstract

Islam secara jujur dan bertanggung jawab meletakkan dan mengakui adanya perbedaan-perbedaan secara bijaksana antara kaum pria dan wanita. Kalaupun ada perbedaan itu hanyalah sebagai akibat dan fungsi tugas utama yang dibebebankan Allah kepada masing-masing jenis kelamin. Meskipun Islam telah mengangkat derajat kaum wanita, namun masih dianggap oleh beberapa tokoh feminisme bahwa wanita belum mendapat haknya. Salah satu tokoh feminisme dari Mesir adalah Qosim Amin. Qasim Amin menerbitkan salah satu bukunya yang sangat berpengaruh, Tahrir al-Mar’ah (Emansipasi Wanita). Kitab Tahrir Al-Mar’ah merupakan kitab yang secara khusus berbicara mengenai hak-hak kaum wanita. Karya itu secara umum memuat seruan kepada masyarakat Mesir agar mereka mendukung gerakan emansipasi wanita. Sehingga Pemikiran Qasim Amin tentang Pembaharuan Hukum Perkawinan dalam Islam dalam kitab Tahrir Al-Mar’ah perlu digali. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran Qosim Amin terkait dengan kedudukan wanita dalam Islam pada kitab Tahrir Al-Mar’ah dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pemikiran Qosim Amin terkait dengan kedudukan wanita dalam Islam pada kitab Tahrir Al-Mar’ah yang dibatasi dalam bab keluarga kitab Tahrir Al-Mar’ah yang terdiri dari tiga aspek: (1) Perkawinan (Az- Zawaj) (2) Poligami (Ta’addud Az-Zawaj) (3) Perceraian (At-Talaq). Penelitian ini menggunakan metode kajian kepustakaan yang menjadi bahan hukum primer adalah kitab Tahrir Al-Mar’ah karangan Qasim Amin dan bahan hukum sekunder yang dipakai adalah data yang dapat memberikan data pendukung yaitu semua buku, artikel, laporan penelitian, atau karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengelolaan data yang dilakukan dengan cara: pemeriksaan data (editing), penandaan data (coding), rekontruksi data (reconstructing), dan sistemetisasi data (systematizing).sedangkan dalam menganalisa dengan menggunakan metode berfikir kualitatif dan dalam menarik kesimpulan menggunakan pendekatan deduktif. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa menurut Qasim Amin apa yang terkandung dalam Q.S. Ar-Rum (30) : 21 dapat dijadikan sebagai gambaran nikah yang ideal dalam Islam, yaitu pernikahan merupakan ikatan suami istri dengan tujuan mencapai sakinah, mawaddah, dan rahmah. Pandangan negatif Qasim Amin terhadap praktik poligami, dilatarbelakangi realita akan banyaknya pratik poligami yang menimbulkan mudharat bagi keharmonisan rumah tangga. Akan tetapi terlihat bahwa dalam beberapa kondisi ia membolehkan poligami dilakukan. Seperti yang dikatakan ulama pada umumnya, bahwa poligami diperbolehkan dalam keadaan darurat dengan syarat dapat dipercaya menegakkan keadilan dan aman dari perbuatan melewati batas. Dalam aspek perceraian (at-talaq), Qasim Amin membahas mengenai ikhtilaf para ulama menegenai talak, dan dalam ikhtilaf tersebut Qasim Amin lebih memilih pendapat yang menurutnya dapat mempersulit proses talak itu terjadi. Gagasan pembaharuan yang dilakukan Qasim Amin diperbolehkan bahkan dibutuhkan, karena sifat hukum Islam itu sendiri tidaklah jumud (kaku) melainkan terus beradaptasi dengan perkembangan masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 03 Jul 2018 07:46
Last Modified: 03 Jul 2018 07:46
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/3833

Actions (login required)

View Item View Item